Api yang Berkobar di Gudang Mainan Kawasan Sentra Tahu Cibuntu Bandung Padam

BANDUNG, iNews.id - Api yang berkobar di gudang sekaligus pabrik mainan di kawasan sentra produsen tahu Cibuntu, Jalan Aki Patma RT 02/06, Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, berhasil dipadamkan Rabu (11/1/2023). Saat ini petugas Diskar PB Kota Bandung tengah melakukan pendinginan.

Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung Gungun Sumaryana mengatakan, luas gudang sekaligus pabrik mainan yang terbakar 600 meter persegi tersebut.

Baca Juga

Gudang Mainan di Sentra Produsen Tahu Cibuntu Bandung Terbakar

Api sempat merambat ke rumah warga. "Ada beberapa rumah warga yang terdampak. Namun dilakukan penyekatan oleh petugas sehingga kebakaran tidak meluas," kata Kadiskar Kota Bandung.

Gungun Sumaryana menyatakan, kebakaran dilaporkan warga terjadi pada pukul 20.13 WIB. Saat terbakar, kondisi gudang tersebut kosong dan tidak ada aktivitas. "Dari keterangan saksi, kondisi gudang dalam kondisi kosong, sejak pukul empat sore (16.00 WIB)," ujar Gungun Sumaryana.

Baca Juga

Persib Menang 2-1 atas Persija, Polda Jabar-Polrestabes Bandung Sukses Amankan Laga

Untuk memadamkan api, tutur Kadiskar PB Kota Bandung, petugas mengerahkan sejumlah armadam pemaman dari UPTD Barat dan Selatan serta Mako Pusat Diskar PB Kota Bandung 

Baca Juga

Mulai Besok, Lalu Lintas ke Masjid Al Jabbar Bandung Akan Direkayasa, Catat Waktunya

Petugas menemui kendala saat proses pemadaman. Selain objek yang terbakar berada di tengah kawasan padat penduduk, juga jauh dari sumber air. Namun berkat kerja keras petugas, api yang berkorban berhasil dipadamkan.

"Sekarang sedang dilakukan pendinginan untuk memastikan tidak ada titik api yang dapat menyala kembali," tutur Kadiskar PB Kota Bandung.

Baca Juga

Jaga Gengsi di Depan Bobotoh, Persib Bandung Bertekad Lumat Persija Jakarta di GBLA

Gungun Sumaryana mengatakan, terkait penyebab kebakaran, belum dapat dipastikan. Kepolisian dan pemadam tengah lakukan penyelidikan dengan meminta keterangan beberapa saksi.

Editor: Agus Warsudi