Antisipasi Gempa Besar dan Merusak, Pemkot Bandung Siapkan 6 Lokasi Evakuasi
BANDUNG, iNews.id - Pemkot Bandung menyiapkan langkah antisipasi gempa bumi besar dan merusak akibat aktivitas Sesar Lembang. Untuk menghadapi ancaman bencana itu, Pemkot Bandung menyiapkan enam lokasi evakuasi.
Keenam lokasi evakuasi tersebut, Taman Tegalega, Stadion GBLA, Gasibu, Alun-alun Kota Bandung, Sabuga, dan Lapangan Olahraga Arcamanik.
Wakil Wali Kota Bandung Erwin mengatakan, potensi bencana gempa bumi ini tidak bisa dianggap sepele karena letaknya sangat dekat dengan kawasan perkotaan dan padat penduduk.
“Dampak gempa bumi bisa meluas ke infrastruktur, ekonomi, hingga sosial masyarakat. Karena itu, arah kebijakan kami lebih pada upaya preventif dan kesiapsiagaan, bukan hanya responsif,” ujar Erwin, Jumat (22/8/2025).
Menurutnya, ancaman Sesar Lembang telah masuk dalam program prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Dearah (RPJMD) Kota Bandung.
Salah satu langkah nyata, kata dia pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandung sebagai lembaga khusus penanggulangan bencana, sehingga koordinasi lintas sektor bisa berjalan lebih optimal.
Langkah konkret lain, lanjut dia pemetaan wilayah rawan gempa bekerja sama dengan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB. "Dengan pemetaan itu, pemerintah dapat memprioritaskan daerah berisiko tinggi untuk pembangunan dan edukasi masyarakat," katanya.
Selain itu, Pemkot Bandung juga menyiapkan lokasi evakuasi sesuai Perda Nomor 5 Tahun 2022. Enam titik lokasi evakuasi yang disiapkan antara lain Taman Tegalega, Stadion GBLA, Gasibu, Alun-alun Kota Bandung, Sabuga, dan Lapangan Olahraga Arcamanik.
“Semua lokasi ini dipetakan agar masyarakat punya rujukan jelas saat harus menyelamatkan diri,” tuturnya.
Menurutnya, edukasi kesiapsiagaan terus digencarkan dengan mengadakan simulasi evakuasi di sekolah, kantor hingga lingkungan warga. Pemerintah mendorong agar latihan tersebut benar-benar dipraktikkan, bukan sekadar teori.
Kolaborasi dengan akademisi dan komunitas, kata Erwin, menjadi kunci keberhasilan mitigasi. Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak panik, tetapi juga tidak lengah.
“Kesiapsiagaan bukan berarti menakut-nakuti, melainkan langkah bijak melindungi diri dan keluarga. Mulailah dari hal kecil, seperti tahu jalur evakuasi dan menyiapkan tas siaga bencana,” ucapnya.
Editor: Kurnia Illahi