Angin Puting Beliung Sapu Desa Pasirhalang KBB, Belasan Rumah dan Masjid Rusak

BANDUNG BARAT, iNews.id - Angin puting beliung menyapu Desa Pasirhalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Minggu (5/3/2023). Akibatnya, belasan rumah dan masjid serta sejumlah pohon tumbang.

"Kejadiannya kemarin, siang menjelang sore. Puting beliung itu merusak sekitar 18 unit rumah warga dan satu tempat ibadah (masjid)," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Amas Winata, Senin (6/3/2023).

Baca Juga

Ini Identitas Pria Tewas di Depan TMP Cikutra Bandung yang Diduga Dibunuh

Menurutnya, berdasarkan data yang direkap dan dilaporkan di lapangan, akibat kejadian tersebut 13 rumah dan satu masjid di Kampung Sukamaju yang berada di RT 1, 2, dan 3, RW 2 mengalami kerusakan pada bagian atap. 

Sementara itu, di Kampung Babakan Cinta, RT 2/3, Desa Pasirhalang, total ada lima rumah yang rusak. Terdiri dari 1 rumah rusak berat dan 4 rumah rusak ringan. Totalnya, kejadian angin puting beliung ini berdampak pada 18 rumah dan 1 masjid di wilayah Desa Pasirhalang, Kecamatan Cisarua, KBB.

Baca Juga

Pria Tewas dengan Luka Tusuk di Depan TMP Cikutra Bandung, Diduga Dibunuh 

Kerusakan rumah yang terkena angin puting beliung tersebut mayoritas pada bagian atap karena gentingnya berterbangan. Sementara untuk kerusakan Masjid Al-Muhajirin akibat tertimpa pohon tumbang yang tidak kuat menahan kencangnya angin. 

"Angin puting beliung itu juga menyebabkan pohon tumbang, seperti pohon kelapa yang kemudian menimpa masjid," ujarnya. 

Baca Juga

Pembangunan Tol Cisumdawu Terhambat Longsor, Menteri PUPR: Sebelum Lebaran Selesai

Pihaknya langsung melakukan penanganan dengan cara melakukan evakuasi material bangunan dan pohon tumbang beserta aparat kewilayahan. Untuk penanganan pohon tumbang, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) KBB.

Selain itu, angin puting beliung ini juga menyebabkan pohon tumbang di Kampung Ciwantani, RW 4/17, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, KBB. Akibatnya ruas jalan desa yang menghubungkan antara RW 17 dan 16 sempat tertutup pohon dan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. 

"Kita di lapangan sudah melakukan assesment dan penanganan darurat, kalau untuk perbaikan secara permanen itu kewenangannya ada di Dinas Perkim," ucap dia.

Editor: Asep Supiandi