Alami Kelainan Genetik, Bayi di Sukabumi Ini Tak Punya Otot Perut
Kamis, 29 Maret 2018 - 17:46:00 WIB
Wilda Topan
SUKABUMI, iNews.id - Bayi malang yang lahir dari pasangan Lindawati dan Dian, warga Kampung Cibuluh, Kabupaten Sukabumi terpaksa mendapatkan perawatan intemsif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), R Syamsuddin, Sukabumi.
Bayi mungil ini akan dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung, karena mengalami kelainan genetik. Berdasarkan pemeriksaan tim dokter, bayi mungil tersebut tidak memiliki otot perut serta alat vital dan anusnya menyambung. Tim dokter mendiagnosis bayi itu mengalami truntbeli sysndrome dan atresia-ani dengan Fistula Rektovesigular yang terbilang penyakit ini langka terjadi. Hingga kini bayi malang ini masih dalam penanganan medis. Namun, RSUD R Syamsuddin berencana akan merujuknya ke RSHS Bandung.Video Editor: Yogi Pasha
Editor: Himas Puspito Putra
Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari!
Follow
Artikel Terkait
Jabar
11 jam lalu
Polisi Ungkap Modus Baru Peredaran Sabu di Sukaraja, 1 Orang Ditangkap 1 DPO
Jabar
11 hari lalu
Hujan Deras di Sukabumi, Tebing Longsor Timpa 5 Rumah Warga
Jabar
13 hari lalu
Banjir di Sukabumi Surut, Lumpur Tebal Penuhi Rumah Warga
Jabar
14 hari lalu
Update Banjir di Sukabumi, Air Mulai Surut
Jabar
18 hari lalu
Viral! Pemotor Ugal-ugalan di Sukabumi Ditangkap Polisi
Jabar
19 hari lalu
Membeludak, Bursa Kerja di Sukabumi Diserbu Pelamar untuk Posisi Kasir Minimarket
Berita Terkini
Jabar
28 menit lalu
Tarung Berdarah Kelompok Remaja di Bogor, 1 Terkapar Luka Bacok 3 Ditetapkan Tersangka
Jabar
1 jam lalu
Kepala Desa di Kuningan Ditahan atas Dugaan Korupsi Dana Desa Rp1 Miliar Lebih
Jabar
1 jam lalu
Kebakaran Kantor Desa Sukaharja, Staf dan Warga Sekitar Panik Lihat Api dan Asap Tebal
Jabar
2 jam lalu
Sesepuh Pesantren Buntet Cirebon Dukung Penuh Gelar Pahlawan Nasional Soeharto
Jabar
4 jam lalu
Pria Misterius Tewas Tertabrak Kereta Api di Cirebon, Potongan Tubuh Tercecer
Jabar
5 jam lalu
Oknum Sekretaris Dinas di Kuningan Ditahan Polda Jabar, Kasus Apa?