9 Korban Keracunan Makanan Hajatan Dirujuk ke RSUD Lembang, Kondisinya Membaik
BANDUNG BARAT, iNews.id - Sembilan warga Kampung Cijengkol, RW 05 Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dirujuk ke RSUD Lembang. Para korban mengeluhkan pusing, mual, dab muntah diduga akibat keracunan makanan hajatan.
"Semalem ada yang dirawat lima orang, hari ini ada yang datang lagi dua, jadi totalnya ada sembilan pasien yang dirawat di IGD dan ruang perawatan," kata Dirut RSUD Lembang dr A Oktorudy saat ditemui, Selasa (28/2/2023).
A Oktorudy menyayakan, pasien yang dirawat didominasi anak-anak usia antara 6-9 tahun dan lansia usia 60-65 tahun. Kondisi korban keracunan itu sudah mulai membaik dan tinggal pemulihan karena kebanyakan mengeluhkan salit perut, mual-mual, dan diare sehingga mengalami dehidrasi.
"Jadi banyak yang mengalami dehidrasi sehingga sekarang sedang diberikan tambahan cairan untuk rehidrasi (pemulihan)," ujar dia.
RSUD Lembang, tutur A Oktorudy, berupaya semaksimal mungkin memberikan pelayanan dan prosedur pelayanan kepada pasien yang datang karena diprediksi masih akan bertambah. Mengingat warga korban keracunan makanan yang datang tidak sekaligus, sehingga petugasnya disiagakan di IGD dengan sembilan bed dari total bed pasien keseluruhan 102.
Dirut RSUD Lembang menuturkan, melihat keluhan awal, kondisi para korban tidak terlalu berat sehingga bisa langsung ditangani. Jika mengalami gejala parah dan kondisi terus menurun, korban akan dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut seperti RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
"Di sini masih bisa ditangani, justru kami mengimbau daripada dirujuk ke rumah sakit di Kota Bandung lebih baik ke RSUD Lembang karena biayanya semua ditanggung," tutur Dirut RSUD Lembang.
Seperti diketahui kasus keracunan massal makanan terjadi di Kampung Cijengkol, RW 05 Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, KBB, Senin (27/2/2023). Warga tiba-tiba mengeluhkan sakit perut dan terus menerus buang air. Sehingga mereka yang merasakan gejala itu langsung mendapatkan penanganan medis. Awalnya warga yang mengeluh keracunan ada sebanyak 155 namun data terakhir menyebutkan ada 178 orang.
Editor: Agus Warsudi