8 Daerah Endemis Antraks, Warga Diminta Lebih Teliti Beli Hewan Kurban

BANDUNG, iNews.id - Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung mengimbau kepada masyarakat untuk memeriksa hewan kurban sebelum membeli. Terutama hewan kurban yang didatangkan dari daerah endemis penyakit antraks.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung Elly Walsiah berharap, masyarakat yang membeli hewan kurban tetap berhati-hati saat hendak membeli hewan kurban. Dia mengimbau, masyarakat yang hendak membeli hewan kurban sebaiknya sapi atau dombanya sudah ditandai dengan kalung sehat dari Dispangtan. Sebab, hewan yang sudah mendapatkan kalung sehat dan layak berarti telah dinyatakan sehat.

Baca Juga

Jelang Idul Adha, Bandung Terjunkan Satgas Pemeriksa Hewan Kurban

"Kota Bandung memang sudah bebas antraks. Tapi, tetap waspada saja. Terutama jika membeli hewan kurban yang didatangkan dari daerah endemik antraks," kata Elly seusai melepas tim Satgas Pemeriksa Hewan Kurban di Kantor Dispangtan, Kota Bandung, Jabar,  Senin (6/8/2018).

Dia menyebutkan, masyarakat yang membeli hewan kurban sebaiknya bisa mengantisipasi kesehatan hewan dengan memeriksa Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) daerah asal ternak tersebut. Sebab, masih ada delapan daerah endemik positif antraks yang patut diwaspadai di Jabar. 

Kedelapan daerah itu, kata Elly, adalah Kabupaten Bogor, Bekasi, Purwakarta, Subang, Karawang, Kota Bogor, Depok, dan Bekasi. "Jadi ada delapan endemis antraks di Jabar. Lima kabupaten dan tiga kota. Pembeli harus lebih berhati-hati saja," ujar dia.

Selain penyakit antraks, Dispangtan Kota Bandung juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap pedagang nakal yang masih menempelkan kalung sehat 2017. Elly menyebutkan, hewan kurban yang dinyatakan sehat dan layak adalah sapi atau domba yang telah telah mendapatkan kalung sehat 2018.

"Belilah hewan kurban yang kalung sehatnya 2018. Jangan beli hewan kurban yang kalungmya 2017,karena tidak sedikit yang mempergunakan kalung sehat tahun kemarin," tandas dia. 

Editor: Kastolani Marzuki