5 Rumah di Dayeuhhandap Garut Ludes Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Rupiah
GARUT, iNews.id - Kebakaran hebat terjadi di permukiman padat penduduk Kampung Dayeuhhandap RT02 RW03, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Minggu (16/10/2022). Sebanyak lima unit rumah ludes terbakar sehingga menimbulkan kerugian materi ratusan juta rupiah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kebakaran yang terjadi sekitar pukul 11.00 WIB itu diduga akibat korsleting arus listrik.
Kepala Bidang Pencegahan Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Garut Dedi Kartiwan, menjelaskan kronologi kebakaran terjadi saat titik api muncul dari sebuah gang kecil di samping salah satu rumah yang terbakar.
"Penyebab kebakaran diduga dari korsleting arus listrik," kata Dedi Kartiwan.
Dia menyebut Disdamkar Kabupaten Garut mengerahkan empat unit mobil pemadam untuk menjinakan api. Keempat unit mobil pemadam yang diluncurkan ke lokasi terdiri dari dua unit kendaraan pemadam pancar, dan dua unit kendaraan pemadam supply.
Lokasi kebakaran yang berada di dalam gang perkampungan menyulitkan petugas Damkar dalam upaya pemadaman tersebut. Untuk mengatasi kendala tersebut, petugas membuat pemadaman dilakukan dengan menggunakan dua jalur selang ke titik api dan mengoperasikan floating pump karena ada sumber air di lokasi.
"Karena sulitnya medan, kami lakukan menggunakan dua jalur selang titik api, gunakan floating pump, namun dengan bantuan semua pihak api dapat dipadamkan," ujarnya.
Kebakaran yang menghanguskan lima unit rumah itu tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, kerugian total yang dialami warga mencapai ratusan juta rupiah.
Salah seorang warga Kampung Dayeuhhandap, Indra (38), mengungkapkan bahwa kebakaran itu membuat warga di kampungnya panik. Kepanikan ditengarai karena warga khawatir api merambat ke rumah-rumah lainnya.
"Jarak antara rumah yang terbakar dengan tinggal saya hanya terhalang oleh dua bangunan. Warga di lokasi pun berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya, sementara yang lain berusaha menyelamatkan sejumlah barang," tuturnya.
Editor: Asep Supiandi