5 Fakta Greenlane Festival 2023 Batal Digelar di Bandung, Nomor 2 Bikin Geram
BANDUNG, iNews.id - Kasus Greenlane Festival 2023 batal digelar di Laswi Hertiage, Kelurahan Kacapiring, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Minggu (5/11/2023). Kasus ini mencuat setelah video pengakuan panitia acara viral di media sosial (medsos).
Terdapat beberapa akun yang menggunggah pernyataan Bagus Rama Setiaji, panitia acara Greenlane Festival 2023 Bandung terkait penyebab batalnya konser musik tersebut. Sebut saja akun @hai_online di Instagram dan @mindaart di X.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari beberapa sumber dan pernyataan, berikut 5 fakta kasus Greenlane Festival 2023 batal digelar di Kota Bandung tersebut:
1. Greenlane Festival Batal Digelar
Pada Minggu (5/11/2023), panggung cukup besar telah berdiri di tengah lapangan, kawasan Laswi Heritage. Namun. Greenlane Festival 2023 batal digelar. Padahal sekitar 1.000 penonton telah membeli tiket.
Greenlane Festival 2023 sedianya bakal menampilkan sejumlah artis. Antara lain, Bondax, Cosmo Pyke, Babychair, Talitha, White Chorus, Batavia Collective The Couch Club, Oscar Lolang, Silampukau, Namoy Budaya, dan Fariz RM. Artis senior Fariz RM akan tampil sebagai bintang tamu dalam festival itu.
2. Dana Festival Dipakai untuk Foya-foya
Kasus ini viral setelah akun @hai_online di Instagram mengunggah video terkait batalnya Greenlane Festival 2023 di Bandung gegara dana ditilap panitia untuk foya-foya. Dalam unggahan itu, @hai_online memajang video klarifikasi Bagu Rama Setiaji.
Bagus Rama Setiaji, dalam video yang diunggah @hai_online di Instagram mengaku dari total dana investor yang mendukung penyelenggaraan Greenlane Festival 2023 sebesar Rp1,5 miliar, sebagian dipakai untuk memenuhi kebutuhan pribadi, foya-foya dan membayar utang.
"Saya mengakui dari dana investasi Rp1,5 miliar itu terpakai untuk kehidupan saya pribadi, untuk foya-foya saya, dan pembayaran utang saya," kata Bagus Rama Setiaji, panitia acara dalam video yang viral tersebut.
Bahkan dalam video yang diunggah akun @mindaart di medsos X, seseorang menuding Bagus Rama Setiaji menggunakan dana Greenlane Festival 2023 untuk menikmati layanan pijat plus di panti pijat cukup terkenal di Kota Bandung, berinisial V.
Namun Bagus Rama Setiaji berkilah tidak tahu berapa dana yang terpakai untuk kepentingan pribadi itu. Dia akan menghitung ulang semuanya.
3. Siap Tanggung Jawab
Bagus Rama Setiaji dalam wawancara dengan wartawan, Senin (6/11/2023), menyatakan, Greenlane Festival 2023 batal digelar selain karena dana terpakai untuk kepentingan pribadi, juga karena ada masalah dengan pembayaran vendor sound system sebesar Rp260 juta.
Atas semua permasalahan itu, Bagus Rama menyatakan siap bertanggung jawab dan tidak akan lari. Dia dan investor telah sepakat menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.
Investor memberikan tenggat waktu 2 bulan kepada Bagus Rama untuk menyelesaikannya. "Saya tidak akan kabur sejengkal pun dari permasalahan ini," ujar Bagus Rama Setiaji.
4. Janji Refund Tiket Penonton
Selain siap bertanggung jawab atas kerugian material dan nonmaterial yang terjadi akibat Greenlane Festival 2023 batal digelar, Bagus Panji Setiaji juga berjanji melalukan refund atau pengembalian dana penonton yang telah membeli tiket. Refund penuh akan dilaksanakan besok, Selasa 7 November 2023.
Menurut Bagus Panji Setiaji jumlah penonton yang telah membeli tiket tidak lebih dari 1.000 orang. Beruntungnya, uang hasil penjualan tiket tidak terpakai sehingga bisa dikembalikan.
"Alhamdulillahnya, kami belum ngambil sedikit pun uang tiket. Jadi, uangnya masih utuh. Per hari ini (mau di-refund) atau besok," kata Bagus Rama Setiaji kepada wartawan, Senin (6/11/2023).
5. Pembayaran Artis Dihitung sebagai Kerugian
Greenlane Festival 2023 yang batal digelar menyebabkan kerugian cukup besar bagi panitia. Bagus Rama Setiaji mengatakan, uang yang telah dibayarkan ke vendor dan artis, semua dianggap hangus dan menjadi kerugian panitia. "Duit (uang yang telah dibayar) untuk artis dan vendor dianggap hangus. Semua jadi total kerugian," kata Bagus Rama Setiaji.
Editor: Agus Warsudi