get app
inews
Aa Text
Read Next : Identitas 3 Korban Tewas Banjir Bandang di Brebes, Warga Bumiayu dan Sirampog

5 Fakta Banjir Sukabumi Tewaskan Ibu dan Anak, Nomor 3 Memilukan

Sabtu, 08 Maret 2025 - 09:53:00 WIB
5 Fakta Banjir Sukabumi Tewaskan Ibu dan Anak, Nomor 3 Memilukan
Petugas SAR gabungan mengevakuasi ibu dan anak yang tewas akibat banjir di Kampung Gumelar, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (Foto: MPI/Ilham N)

SUKABUMI, iNews.id - Bencana banjir dan longsor melanda Kota/Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat akibat cuaca ekstrem. Tiga warga tewas dan lima orang lainnya hilang atau dalam pencarian.

Dua korban tewas di antaranya merupakan ibu dan anak warga Kampung Gumelar, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Keduanya ditemukan meninggal dalam reruntuhan rumah yang rusak akibat diterjang banjing bandang, Jumat (7/3/2025).

Berikut ini sejumlah fakta yang dirangkum iNews terkait ibu dan anak tewas akibat banjir di Sukabumi.

5 Fakta Banjir Sukabumi Tewaskan Ibu dan Anak:

1. Awal Mula Bencana Banjir

Bencana banjir bandang dan tanah longsor menerjang sejumlah wilayah di Sukabumi usai diguyur hujan deras sejak Kamis (6/3/2025) malam. Data BPBD Kabupaten Sukabumi ketika itu mencatat 116 kepala keluarga (KK) atau 204 jiwa terdampak.

Dari jumlah tersebut, 159 warga terpaksa harus mengungsi. Bencana ini juga mengakibatkan tujuh orang hilang, dua di antaranya ibu dan anak warga Palabuhanratu dan satu korban meninggal di Kecamatan Simpenan.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi Agung Koswara mengungkapkan, intensitas hujan yang tinggi menyebabkan peningkatan volume air secara drastis. Kondisi itu mengakibatkan bencana di berbagai kecamatan.

"Hujan deras yang berlangsung lama telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah. Kami terus melakukan pendataan dan evakuasi di titik-titik terdampak. Saat ini, tim gabungan masih bekerja di lapangan untuk memastikan keselamatan warga," ujar Agung, Jumat (7/3/2025).

2. Identitas Ibu dan Anak Korban Tewas Banjir Sukabumi

Tim SAR gabungan yang mencari dua orang hilang akibat banjir di Kampung Gumelar, Palabuhanratu menemukan kedua korban. Mereka merupakan ibu dan anak yang bernama Santi (40) serta Nurul (3).

Setelah proses evakuasi, kedua jasad langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palabuhanratu. Dengan berhasil ditemukannya jasad ibu dan anak ini, total korban bencana banjir dan longsor di Sukabumi berjumlah 3 orang. Satu di antaranya telah berhasil dievakuasi pada sehari sebelumnya.

3. Jenazah Ibu dan Anak Saling Berpelukan

Humas Basarnas DKI Jakarta Ramli Prasetio mengatakan, kedua jasad ibu dan anak ditemukan tim SAR gabungan sekitar 5 kilometer dari lokasi rumahnya. 

"Korban ibu dan anak ditemukan berpelukan," ujar Ramli saat dikonfirmasi iNews, Jumat (7/3/2025).

Informasi diperoleh, saat ditemukan jenazah saling berpelukan tertimbun di antara puing-puing rumah mereka dan tumpukan sampah akibat derasnya arus Sungai Cipalabuhan yang meluap.

4. Warga Marahi Suami dari Ibu dan Anak Korban Banjir

Dalam video viral yang beredara terlihat warga dengan penuh emosi memarahi Aang, suami dari ibu dan anak korban tewas akibat banjir di Sukabumi. Beberapa warga bergantian melampiaskan emosi mereka dengan meneriakkan cacian karena menuding sang suami lebih mementingkan urusan pribadi atau tetap berdagang dibanding mencari keluarganya yang hilang. 

Bahkan warga lebih dibuat geram lantaran sang suami diduga telah berbohong tentang keberadaan istri dan anaknya usai banjir bandang menerjang Palabuhanratu. Padahal sebelumnya, Aang sempat mengklaim istri dan anaknya selamat dan telah mengungsi ke wilayah Cikakak. Pernyataan sang suami ini terekam dalam sebuah video yang telah beredar luas. 

Ketua RW 22 Kampung Gumelar Reza membenarkan adanya dugaan kebohongan Aang yang telah memicu kemarahan warga.  

"Semalam saya cek langsung ke pasar, saya tanya ke dia soal anak dan istrinya. Dia bilang istrinya sudah pulang ke Cikakak. Jawabannya selalu sama setiap kali ditanya," ujar Reza, Jumat (7/3/2025)..  

Namun begitu kedua jenazah korban ditemukan, warga menyadari sang suami sudah berbohong. Mereka emosi lantaran melihat Aang tetap menjalankan aktivitasnya di toko kelontongan tanpa menunjukkan kepedulian. Sementara orang lain sibuk mencari korban yang merupakan istri dan anaknya.

5. Jenazah Dievakuasi ke RSUD Palabuhanratu 

Saat ini, jenazah Santi dan Nurul telah dievakuasi ke RSUD Palabuhanratu untuk proses lebih lanjut. Kedua korban meninggal akibat hanyut terseret derasnya arus Sungai Cipalabuhan yang meluap masuk ke permukiman warga.

BPBD Kota Sukabumi mencatat banjir melanda di tujuh lokasi, yakni Kecamatan Baros, Jalan Palabuan II, Kecamatan Warudoyong, Kelurahan Sudajayahilir, Kecamatan Citamiang, Kecamatan Lembursitu dan Kelurahan Cipanengah.

Korban banjir dan longsor ini berasal dari Kecamatan Simpenan, Lengkong dan Palabuhanratu. Perinciannya, satu warga tewas di Kecamatan Simpenan. Kemudian tiga korban hilang di Kecamatan Lengkong dan dua orang di Palabuhanratu (ditemukan tewas). Sejauh ini jumlah warga terdampak bencana banjir dan longsor di Sukabumi masih dalam pendataan dan terus berkembang.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut