BANDUNG, iNews.id – Sebanyak 30 truk dioperasikan untuk mengangkut abu vulkanis pascaerupsi Gunung Tangkuban Parahu. Pengangkutan ini agar tempat wisata dapat kembali dibuka normal usai dilakukan penutupan.
Direktur Utama PT Graha Rani Putra Persada yang merupakan pengelola TWA Tangkuban Parahu, Putra Kaban mengatakan, pembersihan ini karena pihaknya ingin salah satu destinasi wisata Jawa Barat tersebut segera dapat kembali menarik pengunjung.
Pascaerupsi Tangkuban Parahu, Lalu Lintas di Lembang Terpantau Lengang
"Rencananya besok mulai buka. Kami berusaha sampai malam, bagaimana pun harus dibersihkan. Kalau tidak bisa malam, ya pagi. Kami minta tolong damkar," ujar Putra Kaban di Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu, Minggu (28/7/2019).
Putra mengungkapkan, nantinya abu vulkanis akan dibawa ke kawasan Cikole untuk disimpan. Abu erupsi ini dinilainya memiliki banyak manfaat untuk kesuburan tanah.
"Kami simpan di bawah. Di Cikole. Karena abu ini bagus, nanti kami pergunakan, banyak orang minta," ucapnya.
Menurutnya, keinginan untuk segera membuka tempat destinasi ini mengacu data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Di mana PVMBG menyatakan Tangkuban Parahu dalam status level 1 normal.
Kendati demikian, Polda Jawa Barat memutuskan untuk menutup Taman Wisata Alam (TWA) Tangkuban Parahu selama tiga hari setelah erupsi yang terjadi Jumat (26/7/2019).
Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi menuturkan, keputusan tersebut merupakan hasil koordinasi bersama seluruh pihak yang terlibat serta pengelola destinasi wisata.
"Saya mendengar apa yang sudah dilihat, saran-sarannya dan putuskan untuk tiga hari ini statusnya tidak boleh ada pengunjung. Kami juga akan lihat perkembangannya lagi dalam tiga hari ke depan," ujar Rudy.
Diketahui, PVMBG pun telah memberikan rekomendasi kepada pengelola tempat wisata agar tidak memberikan izin kepada masyarakat untuk berada di sekitar kawasan. Khususnya di kawah ratu dan kawah upas dengan radius 500 meter.
Pedagang, wisatawan dan pendaki pun tidak diperbolehkan menginap dalam kawasan kawah aktif yang ada di dalam Kompleks Gunung Tangkuban Parahu.
Editor: Donald Karouw