3 Penumpang Positif, Wali Kota Bekasi Minta Operasional KRL Dikurangi Lagi
BEKASI, iNews.id - Pemerintah Kota Bekasi meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Perhubungan RI untuk mengurangi lagi operasional kereta rel listrik (KRL) commuter line di wilayahnya. Hal tersebut guna mencegah penularan virus corona (Covid-19), pascaditemukan tiga penumpang positif dari hasil tes swab.
Melalui surat yang dibuat Wali Kota Bogor Bima Arya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyampaikan permohonan pengurangan frekuensi KRL commuter line di wilayahnya. Surat itu dibuat setelah teleconference antarlima kepala daerah, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi.
"Kepada Pak Gubernur Jawa Barat juga Menteri Perhubungan RI untuk mengurangi frekuensi supaya orang yang bergeraknya berkurang, atau menambah jumlah keretanya, supaya tiap rangkaian jumlah penumpangnya sedikit," tutur Rahmat, Jumat (8/5/2020).
Wali Kota menambahkan, sejak pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), penumpang KRL dari Stasiun Bekasi sudah dikurangi 90 persen dari kondisi normal. Namun masih terdapat 12.000 orang setiap harinya yang lalu lalang dengan KRL Bekasi-Jakarta.
Kondisi demikian rentan menurut Rahmat, karena masih ada cukup banyak orang dalam satu rangkaian kereta. Bahkan ia dan 4 kepala daerah lainnya ingin agar operasional KRL dihentikan sementara.
"Pengurangan frekuensi atau penambahan unit kereta itu alternatif lain. Kalau perlu kami kepala daerah Bodebek meminta itu (KRL) disetop," katanya.
Editor: Rangga Permana