21 Hari Bercocok Tanam, Penyandang Disabilitas Balai Ciungwanara Sukses Panen Kangkung

BOGOR, iNews.id – Kementerian Sosial berkomitmen mewujudkan penyandang disabilitas yang tangguh dan mandiri. Oleh karena itu, Kemensos melalui Balai Disabilitas Ciungwanara Bogor melatih penerima manfaat (PM) bercocok tanam.
Kali ini, cocok tanam difokuskan pada tanaman sayur, yakni kangkung. Kepala Balai Disabilitas Ciungwanara Siti Sari Rumayanti menyatakan, perlu waktu kurang lebih 21 hari untuk tumbuh dan siap petik.
“Setelah 21 hari ditanam, kami kini sudah panen kangkung. Hasilnya, PM dapat menghasilkan 20 ikat kangkung yang siap dijajakan. Dalam hitungan menit, kangkung tersebut habis terjual,” kata Sari, Rabu (31/3/2021).
Dalam kegiatan ini, lanjut Sari, PM diajarkan bagaimana cara menanam kangkung mulai dari menyiapkan benih, lahan untuk menanam, penanaman benih, proses perawatan hingga proses panen.
“PM diajarkan bagaimana cara menanam kangkung mulai dari menyiapkan benih, lahan untuk menanam, penanaman benih, proses perawatan hingga proses panen,” ujarnya.
Program penamanan sayuran ini merupakan bagian dari bentuk dukungan terhadap program pemerintah agar terjaganya stabilitas ketahanan pangan selama pandemi Covid-19. Sari menginstruksikan agar seluruh pegawai mendampingi PM dalam proses menyukseskan ketahanan pangan yang dilaksanakan di lingkungan Balai Disabilitas Ciungwanara lewat penanaman sayur-mayur.
“Semoga dengan kegiatan ini para PM dapat meningkatkan keterampilan dalam pertanian serta memahami proses tahapan dari awal sampai akhir sebagai bentuk bagian dari terapi psikososial dan kewirausahaan dalam implementasi ATENSI,” ucap Sari.
Kangkung yang dihasilkan dari kegiatan bercocok tanam ini terbilang cukup bagus dan segar. Fahri, salah satu PM yang ikut memanen kangkung, menyebutkan bahwa ini adalah pengalaman pertama kali baginya untuk melakukan proses penanaman sampai dengan panen.
“Aku senang ibu bisa menanam sayur kangkung sendiri,” tutur Fahri. (CM)
Editor: Rizqa Leony Putri