2 Tahun Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Pelaku Masih Misterius

SUBANG, iNews.id - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Kampung Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, belum juga terungkap. Padahal kasus itu terjadi pada 18 Agustus 2021 lalu atau sudah berjalan hampir 2 tahun.

Polisi mengakui masih kesulitan untuk mengungkap kasus yang sempat menjadi sorotan publik tersebut. Bahkan hotline yang disediakan kepolisian belum juga mendapatkan satu pun informasi dari masyarakat.

Baca Juga

PLN Suplai Kebutuhan Listrik Sukabumi, Bangun 88 SUTT 150 KV 

Saat melakukan kunjungan ke Polres Subang mendampingi Kapolda Jawa Barat, Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Ibrahim Tompo, menjelaskan, kepolisian masih kesulitan untuk mengungkap misteri di balik pembunuhan ibu dan anak yang mayatnya ditemukan di mobil mewah Alpard dua tahun lalu.

Ratusan alat bukti telah dikumpulkan dan saksi juga sudah dilakukan pemeriksaan. Namun polisi belum bisa menemukan pelaku pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amelia Mustika Ratu (23).

Baca Juga

3 Rumah Terbakar Hebat di Cibadak Sukabumi, Damkar Kesulitan Jangkau Lokasi

Menurut Kombes Pol Ibrahim Tompo, pihaknya belum bisa menentukan seseorang sebagai tersangka tanpa bisa dipertanggungjawabkan secara hukum. Meski demikian, kepolisian tidak pernah berhenti melakukan penyelidikan, untuk mengungkap siapa pelaku di balik pembunuhan sadis terhadap ibu dan anak itu.

"Bahkan upaya terakhir yang dilakukan kepolisian guna menemukan pelakunya, yakni dengan membuka saluran khusus atau hotline layanan telepon. Hal itu untuk mendapat pengaduan maupun informasi terkait pelaku. Tapi hingga saat ini belum ada warga memberikan informasi terkait pelaku pembunuhan," kata Ibrahim.

Baca Juga

Jembatan Penghubung 2 Kampung Adat di Sukabumi Nyaris Roboh, Bahayakan Pelintas

Diketahui kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Jalancagak, Subang, hampir dua tahun. Hingga kini polisi belum bisa menemukan pelakunya. Padahal keluarga dan masyarakat sangat ingin polisi segera menemukan pelakunya.

Editor: Asep Supiandi