2 Jembatan Putus, Ribuan Kepala Keluarga di Kecamatan Cidaun Cianjur Terisolasi
CIANJUR, iNews.id - Putusnya dua jembatan membuat sekitar 1.000 kepala keluarga (KK) di Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terisolasi. Dua jembatan itu merupakan akses utama warga terutama untuk menjalankan aktivitas perekonomian.
Jembatan yang putus adalah Jembatan Datar Bolang dan Jembatan Cisarakan. Keduanya menghubungkan Desa Neglasari, Cibuluh, Cimaragang, Karangwangi dan Gelarpawita.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur telah meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk perbaikan kedua jembatan.
"Kami langsung mengajukan ke BNPB agar jembatan yang putus segera diperbaiki, karena seribuan kepala keluarga dengan jumlah jiwa lebih dari belasan ribu saat ini terisolir karena tidak ada akses jalan alternatif yang dapat digunakan," kata Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi dihubungi, Sabtu (25/12/2021) malam.
Rudi mengatakan, BPBD Cianjur telah menggelar rapat dengan Dinas PUPR dan instansi terkait di jajaran Pemerintahan Kabupaten Cianjur.
Seluruh unsur setuju untuk mengajukan perbaikan jembatan ke BNPB, karena APBD tidak bisa menyediakan dana perbaikan dalam waktu dekat.
Pemkab Cianjur pun telah mengakukan proposal ke BNPB untuk perbaikan dua jembatan gantung yang putus sejak sepekan terakhir ini.
Heri Kuswanto, Kepala Desa Gelarpawitan, salah satu wilayah yang terisolir mengatakan, ada lebih dari 15.000 jiwa di Kecamatan Cidaun yang terisolir akibat jembatan putus.
Hingga kini aktivitas warga di lima desa di Kecamatan Cidaun lumpuh total. Mereka yang terpaksa beraktivitas harus menantang maut menyeberang sungai yang hingga kini arusnya deras.
"Tidak ada akses jalan lain, selain menyeberangi sungai kalau hendak bepergian, sehingga kami berharap segera dibangun kembali jembatan yang putus," ujar Heri.
Editor: Reza Yunanto