17 Tahun Tsunami Pangandaran, ITB Edukasi Anak SDN 2 Batukaras Mitigasi Bencana
BANDUNG, iNews.id - Pada 17 Juli 2006, 17 tahun silam, bencana gempa bumi dan tsunami melanda Kabupaten Pangandaran. Bencana itu menelan korban jiwa, kerusakan infrastruktur, dan menimbulkan kerugian materi.
Karena itu, Tim Pengabdian Masyarakat (PM) ITB bergerak ke Batukaras, Kabupaten Pangandaran untuk memberikan pemahaman terkait gempa dan tsunami sekaligus mengetahui tindakan yang harus dilakukan ketika bencana itu terjadi.
Tim PM ITB yang terdiri atas mahasiswa sarjana dan pascasarjana, serta dosen, memberikan edukasi mitigasi bencana kepada siswa SD Negeri 2 Batukaras, Kabupaten Pangandaran. Mereka didampingi Wiwin Windupranata, Gabriella Alodia, dan Intan Hayatiningsih, peneliti dari Kelompok Keilmuan (KK) Hidrografi FITB.
Para siswa kelas V dan VI SDN 2 Batukaras mengikuti kegiatan edukasi mitigasi bencana yang terbagi dalam dua sesi, materi dan kuis. Pada sesi materi, siswa-siswa dibekali pengetahuan tentang gempa bumi dan tsunami, dari penyebab hingga langkah-langkah yang harus dilakukan ketika bencana tersebut terjadi.
Sesi materi diisi oleh Tiara Vani dan Kevin Agriva Ginting. Kedua pemateri juga memperkenalkan Sistem Informasi Geografi yang menunjukkan rute evakuasi ketika terjadi bencana gempa bumi dan tsunami. Pengenalan sistem ini dipandu oleh mahasiswa pascasarjana, seperti Alqintara Nuraghnia dan Candida Aulia de Silva Nusantara.
Setelah materi, siswa mengikuti sesi kuis berhadiah yang dipandu oleh Michael Aventa dan Sonia Kartini. Setiap siswa yang berhasil menjawab pertanyaan akan mendapat hadiah seperti botol minum, modul Siap Siaga Tsunami, kaus, hingga tas siaga bencana lengkap dengan isinya. Tidak hanya mahasiswa, dosen Gabriella Alodia juga memandu ice breaking dan menyanyikan lagu gempa.
Gabriella Alodia mengatakan, modul Siap Siaga Tsunami didesain untuk siswa anak-anak SD. “Jadi modul kami desain untuk anak-anak SD, sehingga mereka memiliki awareness dan kesiapsiagaan sejak dini,” kata Gabriella Alodia.
Tiara Vani, anggota Tim PM ITB mengatakan, edukasi mitigasi bencana ini sangat penting dilakukan mengingat tempat tinggal siswa dekat pantai.
“Edukasi tentang tsunami ke anak SD kemarin menurut aku penting karena tempat tinggal mereka yang dekat dengan pantai, sehingga perlu diberi tahu juga sejak dini mengenai bahaya tsunami dan apa yang harus dilakukan saat tsunami terjadi,” kata Tiara Vani.
Sementara itu, Michael Aventa, anggota Tim PM ITB, berharap ilmu yang didapat siswa dapat diajarkan pula ke orang lain. “Harapannya, anak-anak yang telah terlatih dapat mengajarkan pula ke orang tua dan teman-teman mereka untuk siap siaga apabila terjadi gempa dan tsunami di Batukaras,” kata Michael Aventa.
Editor: Agus Warsudi