TASIKMALAYA, iNews.id - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat di tangah pandemi Covid-19 terus meningkat menjadi 634 orang. Angka kasus tersebut tercatat sejak Januari hingga Juni 2020.
Dari jumlah kasus tersebut, 16 orang meninggal dunia karena terkena gigitan nyamuk aedes aegypti. Usia orang meninggal di antaranya 11 anak-anak, 4 dewasa dan 1 orang tua.
DBD di Indonesia Masih Tinggi, Waspadai Gigitan Nyamuk Pagi dan Sore saat Lawan Covid-19
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan akan segera melakukan sosialisasi ke tingkat puskesmas, kecamatan, kelurahan hingga RW dan RT serta terus melakukan fogging. Tujuannya menekan kasus DBD di wilayah tersebut.
"Kasus DBD di Tasikmalaya mengalami kenaikan signifikan, jumlah terpapar DBD 500 orang lebih dan 16 orang meninggal dunia," kata Uus di Tasikmalaya, Kamis (25/6/2020).
500 Kasus DBD di Tasikmalaya, 11 Warga di Antaranya Meninggal
Selain melakukan fogging, pemerintah daerah juga terus menggalakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di setiap wilayah. Masyarakat diminta meningkatkan pola hidup bersih dan sehat.
"Salah satu faktor penting pemberantasan sarang nyamuk sendiri, kalau fogging cuma memberantas nyamuk dewasa saja," kata dia.
Editor: Faieq Hidayat