11.000 Hewan Kurban Disembelih di Bandung, Ema Sumarna: Jangan Pakai Kantong Kresek

BANDUNG, iNews.id - Sebanyak 11.000 hewan kurban disembelih pada Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriyah di Kota Bandung, Kamis (28/6/2023). Belasan ribu hewan kurban itu terdiri atas 6.025 ekor sapi dan 5.705 ekor domba atau kambing.

Untuk kelancaran kegiatan pemotongan hewan kurban, pihak kewilayahan telah menyiagakan 7.622 petugas kebersihan dan keamanan.

Baca Juga

Menhan Prabowo Salat Iduladha Bersama Ribuan Warga Bandung Barat

Pelaksana harian (plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengimbau kepada seluruh panitia kurban di Kota Bandung untuk menggunakan wadah ramah lingkungan saat mendistribusikan daging kurban.

"Pemotongan hewan ini biasanya identik dengan (kantong plastik) kresek. Kami imbau agar dalam pembagian daging kurban tidak pakai kresek. Saya imbau pake besek yang terbuat dari bambu supaya bisa hancur," kata plh Wali Kota Bandung.

Baca Juga

Ridwan Kamil Kurban Sapi Simental Berbobot 980 Kg di Masjid Al Jabbar untuk Warga Gedebage Bandung

Ema Sumarna menyatakan, proses persiapan kurban bukan hanya melihat aspek kesehatan hewan, proses pemotongan, dan pola distribusi benar. Namun pada pola pembagian juga jangan memberikan dampak negatif pada lingkungan.

Baca Juga

Bandung Diserbu Pelancong, Kemacetan Lalu Lintas Terjadi di Jalan Protokol

"Jangan sampai malah menghasilkan banyak sampah yang tidak bisa diurai. Hasil dari pembagian daging ini harus aman untuk lingkungan. Sehingga mudah didaur ulang," ujar Ema Sumarna.

Plh Wali Kota Bandung juga mengintruksikan kepada para ASN untuk melakukan pemantauan hewan kurban di wilayah masing-masing terhadap kelayakan sesuai standard kesehatan hewan kurban.

Baca Juga

Tak Terpengaruh Polemik Penyegelan, Pengunjung Padati Kebun Binatang Bandung 

Jik ada hal-hal yang mencurigakan terhadap kesehatan hewan kurban seperti  terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan lumpy skin disease (LSD), agar segera  melaporkan kepada Satgas PMK Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung.

Editor: Agus Warsudi