get app
inews
Aa Text
Read Next : Beredar Hoaks Gempa Bumi dan Tsunami di Jabar, Ini Kata BMKG Bandung

10 Lempeng di Indonesia Berpotensi Picu Bencana Megathrust Magnitudo 8

Rabu, 26 Januari 2022 - 15:27:00 WIB
10 Lempeng di Indonesia Berpotensi Picu Bencana Megathrust Magnitudo 8
Ilustrasi bencana alam tsunami yang dipicu oleh gempa bumi berkakuatan besar. (Foto: ISTIMEWA)

BANDUNG, iNews.id - Sepuluh lempeng di Indonesia berpotensi menimbulkan bencana gempa bumi di atas magnitudo 8 (M8) atau megathrust jika bergerak secara bersamaan. Kejadian gempa bumi dengan kekuatan besar itu diprediksi bisa menimbulkan bencana tsunami dengan ketinggian antara 10 hingga 20 meter. 

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Andiani mengatakan, di Indonesia terdapat 10 lempeng yang bisa menyebabkan bencana megathrust. Ke-10 lempeng itu tersebar dari wilayah barat Sumatera, laut selatan Jawa, NTB, Bali, hingga wilayah utara. 

"Jadi potensi megathrust ini tidak hanya di laut selatan Jawa, tetapi membentang dari Sumatera, Jawa, Bali, NTB, hingga Papua," kata Andiani pada pencapaian dan Outlook PVMBG 2021/2022, Rabu (26/1/2022). 

Menurut Andiani, potensi bencana disebut megathrust yaitu apabila menyebabkan bencana gempa bumi dengan kekuatan di atas magnitudo 8. Gempa ini bersumber dari subsiden atau zona tumbukan. Zona tumbukan ini membentang cukup panjang dari Sumatera hingga Papua. 

Sementara upaya yang dilakukan PVMBG yaitu membuat peta rawan bencana (PRB). Peta ini kemudian diberikan kepada pemerintah daerah untuk menjadi acuan dalam mengambil keputusan. PRB ini mengungkap beberapa titik yang rawan bencana seperti tsunami jika terjadi megathrust. 

PRB disusun berdasarkan prediksi daerah yang bakal terendam tsunami hingga ketinggalan di atas 3 meter. "Kami membuat peta rawan bencana, semetara untuk early warning system adalah tugas BMKG," ujar dia. 

Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung menyebut ada potensi terjadi gempa bumi Magnituod 8,7 (M8,7) atau megathrust yang memicu tsunami di laut selatan Pulau Jawa. Bencana alam mahadahsyat ini terjadi jika tiga blok Lempeng Indo-Australia dan Eurasia bergerak bersamaan.

Potensi tersebut diungkap setelah ada hasil riset atau penelitian yang dilakukan oleh tim ahli dari BMKG stasiun Geofisika Bandung.

Koordinator Data dan Informasi BMKG Bandung Rasmid mengatakan, megathrust di laut selatan Jawa terjadi akibat dorongan dari Lempeng Indo-Australia ke Lempeng Eurasia ke arah utara. Tipe pergerakan lempeng naik. 

"Aktivitas Lempeng Indo-Australia ini menyebabkan kawasan Lempeng Eurasia yang merupakan daratan menjadi sering mengalami retakan hingga menimbulkan gempa di darat," kata Rasmid, Senin (17/1/2022).

"Megathrust itu terdiri dari dua kata. Mega itu besar. Thrust itu tipe pergeseran lempeng naik. Memang di subduksi selatan Jawa itu terdapat potensi tabrakan Lempeng Eurasia dengan Indo-Australia. itulah megathrust atau yang kami sebut subduksi selatan Jawa," ujarnya.

Jika terjadi megathrust di laut selatan Jawa, tutur Rasmid, akan memicu bencana tsunami besar yang menimbulkan kerusakan parah di selatan Pulau Jawa. 

"Aktivitas sesar atau patahan di darat itu akibat sodokan dua lempeng ini. Dulunya mungkin (patahan) tidak besar ya, karena terus didorong oleh Lempeng Indo-Australia, menyebebakan Lempang Eurasia ini tidak kuat, lama kelamaan akan membentuk patahan atau sesar semakin besar," tutur Rasmid.

Lempang Eurasia, kata dia, relatif diam. Sedangkan Lempeng Indo-Australia bersifat aktif, mendorong terus Lempeng Eurasia ke utara. Lempeng Indo-Australia masuk ke bawah Eurasia. "Lempeng Eurasia hanya merespons apa yang terjadi akibat aktivitas Indo-Australia," ucapnya.

Daerah mana saja yang akan terdampak megathrust? Dampak megathrust paling besar terjadi di daerah sepanjang pantai selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Bahkan bisa sampai ke bagian barat, Selat Sunda, Banten, dan DKI.

"Khusus di Jawa Barat, yang paling terdampak pantai selatan Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Garut, Pangandaran. Lima daerah itu telah kami identifikasi dengan baik dan telah disimulasikan daerah mana saja yang akan terdampak seperti itu," ujar Rasmid.

BMKG, tutur Rasmid, telah memasang rambu-rambu di titik rawan bencana gempa di kawasan selatan Pulau Jawa. Masyarakat juga diimbau waspada dengan potensi megathrust dan mengikuti arahan petugas jika terjadi gempa di kawasan selatan laut Jawa.

"Kami telah mengidentifikasi tinggi gelombang dan jarak waktu gelombang sampai ke darat di lima daerah itu. Untuk itu, kami bersama stakeholder, memasang rambu-rambu jalur evakuasi. Titik evakuasi sementara, hingga titik evakuasi terakhir," tuturnya.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut