BANDUNG BARAT, iNews.id - Zona 1 TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat (KBB) akhirnya digunakan lagi untuk menampung sampah dari wilayah Bandung raya. Penggunaan TPA itu setelah tiga bulan ditutup akibat kebakaran sampah.
Sedangkan untuk zona 2, 3 dan 4 masih belum dibuka untuk menampung sampah.
Seperti diketahui, sampah di TPA Sarimukti yang terbakar sejak 19 Agustus 2023 membuat operasional pembuangan diseluruh zona ditutup sementara. Pihak pengelola pun membuka zona darurat untuk menampung sampah dari wilayah Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan KBB.
"Zona 1 sudah kita pakai, zona 2 masih kita persiapkan," kata Kepala UPTD Pengelolaan Sampah TPA/TPST Regional Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Arief Perdana saat dihubungi, Kamis (26/10/2023).
Sedangkan zona darurat di TPA Sarimukti yang sebelumnya dibuat untuk menampung sampah dari wilayah Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan KBB kini sudah ditutup.
"Zona darurat sudah gak dipakai lagi kecuali nanti ada permasalahan baru dipakai kembali," ucap Arief.
Dia mengatakan, pembuangan sampah dari wilayah Bandung raya kini difokuskan lagi ke zona 1 TPA Sarimukti. Namun, jatahnya tetap dibatasi dibatasi maksimal 5.708 ritase.
Kuota yang tersedia itu dibagi untuk empat wilayah yakni Kota Bandung sebanyak 3.425 ritase, Kota Cimahi sebanyak 685 ritase, Kabupaten Bandung 970 ritase dan KBB sebanyak 625 ritase.
"Sekarang full ke zona 1 tapi tetap dibatasi karena gak mungkin normal lagi (seperti sebelum kebakaran). Untuk kuota empat wilayahnya sudah dibagi," kata dia.
Arief melanjutkan, untuk kondisi kebakaran di zona 3 dan 4 TPA Sarimukti kini hanya nyaris sudah padam semua. Meski begitu, petugas gabungan masih berada di lokasi untuk memastikan bara api sudah tidak ada sama sekali dibawah tumpukan sampah.
"Kemarin terakhir laporan sekitar 0,02 persen masih ada bara sedikit," ujar Arief.
Terpisah, Kepala DLH Kota Cimahi Chanifah Listyarini mengatakan Kota Cimahi kebagian jatah sebanyak 685 ritase untuk pembuangan sampah ke zona 1 TPA Sarimukti. Jumlah kuota yang diberikan itu harus dimanfaatkam hingga tanggal 12 November sesuai surat edaran dari DLH Jabar.
"Kita itu kebagian 685 ton untuk buang sampah ke TPA Sarimukti sekarang dan harus cukup sampai 12 November. Sehari kita sekarang buang 20 ritase atau sekitar 100-120 ton," ujar Chanifah.
Dia mengungkapkan, total produksi sampah di Kota Cimahi sendiri diperkirakan masih sekitar 226 ton setiap hari. Jika hanya dibuang sekitat 120 ton setiap harusnya, artisnya masih ada puluhan ton yang tidak terbuang ke TPA Sarimukti saat ini.
"Tapi sisanya itu tidak menumpuk, melainkan habis di lapangan. Ada yang dijadiin maggot, pupuk dan yang punya nilai jual biasanya ya dijual," ucapnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait