BANDUNG, iNews.id - Pemberdayaan ekonomi perempuan merupakan wujud kesetaraan gender. Untuk berdaya dan berjaya, perempuan harus menguasai keterampilan digital yang dibutuhkan saat ini dan masa depan.
Kesimpulan dan topik itu mengemuka dalam konferensi ke-74 Women Economonic Forum (WEF) di Ubud, Bali, 6-8 Oktober 2022. Para pembicara dan peserta WEF 2022 berbagi keahlian dan pengalaman dengan visi sama #TogetherWeRise. Mereka berasal dari Indonesia, India, Afrika Selatan, Filipina, Malaysia, Singapura, dan beberapa negara lain.
Head of Education Ecosystem PT Telkom Sri Safitri hadir sebagai pembicaraan dalam WEF tersebut. Hadir pula Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga, Direktur WEF Indonesia Diah Yusuf, Pendiri G100 Club Yessie D Yosetya, dan Ketua W20 Hardiani Uli Silalahi.
WEF Ubud Bali 2022 yang merupakan rangkaian W20, dibuka Raja Ubud Tjokorda Gede Putra Sukawati. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Womenpreneurs Indonesia Networks (WIN) dan G100 Global Business Accelerator.
Salah satu isu prioritas global G20 adalah tentang transformasi digital, pemulihan tatanan ekonomi global pascapandemi menjadi lebih kuat, inklusif, dan kolaboratif dengan memanfaatkan tekonologi digital sangat penting dalam mengatasi berbagai permasalahan umat manusia.
Sebagai bagian keterlibatan Indonesia Prima, WEF Ubud Bali 2022 mengundang Eksportir Indonesia untuk menjajaki kemungkinan ekspor ke Afrika Selatan, Taiwan, Filipina, India dan negara calon pembeli lainnya dengan melakukan Business Matching. Selain itu, acara ini juga mengundang UKM fashion dan kerajinan untuk berpartisipasi.
Founder WEF Dr Harbeen Arora Rai mengatakan, kehormatan bagi WEF menyelenggarakan edisi Indonesia di Bali menjelang Presidensi Indonesia G20 ini. WEF sangat berkomitmen terhadap kesetaraan gender melalui pemberdayaan ekonomi perempuan.
"WEF adalah platform global bagi para pemimpin dan pengusaha perempuan yang membangun pengetahuan dan jaringan dalam persaudaraan dan sinergi, dan terhubung ke ekosistem global, regional, dan lokal," kata Dr Harbeen Arora dari India, dalam keterangan tertulis.
Dr Harbeen Arora menyatakan, perhelatan ke-74 WEF tersebut mendorong para wanita mengembangkan bisnis dan diri mereka dengan memulai perjalanan holistik yang menghubungkan mereka dengan alam, spiritualitas, dan kesejahteraan.
Sementara itu, Head of Education Ecosystem PT Telkom Sri Safitri mengatakan, perempuan Indonesia harus mempersiapkan diri sejak sekarang dengan menguasai keterampilan digital masa depan.
PT Telkom, kata Sri Safitri, menciptakan aplikasi pembelajaran digital Pijar Mahir yang selain bisa memberi keterampilan futuristik, juga mendorong perempuan Indonesia menjadi bagian dari 9 juta talenta digital yang diharapkan Presiden Jokowi pada 2035.
"Keterampilan yang dibutuhkan tersebut antara lain digital marketing, digital business, product development, UI/UX, inovasi dan kolaborasi digital, serta perencanaan keuangan," kata Head of Education Ecosystem PT Telkom.
Selain Pijar Mahir, ujar Sri Safitri, aplikasi lain yang relevan adalah, Pijar Kampus ICT Assessment. Aplikasi ini berupa layanan konsultasi, master plan, dan peta jalan merealisasikan visi kampus dalam kerangka Smart Campus.
Kemudian, Pijar Kampus Cloud/Suite, layanan digitalisasi sistem manajemen sumber daya kampus secara daring dan Pijar Camp, platform daring untuk akselerasi kompetensi mahasiswa hingga dosen dalam memenuhi kebutuhan industri.
Sedangkan Direktur WEF Indonesia Diah Yusuf mengatakan, di tengah resesi global saat ini, perempuan wirausaha, pemimpin, dan para ahli bisa berpartisipasi dan mempertimbangkan isu-isu penting.
"Sejalan dengan isu tersebut, WEF mengambil tema utama, yakni, adaptif, ketangguhan, dan maju Bersama untuk menginspirasi orang lain, khususnya perempuan" kata Direktur WEF Indonesia.
Setiap wanita yang berpartisipasi dalam forum ini, ujar Diah Yusuf, akan belajar bergerak maju dan berkembang, termasuk penyelenggaraan workshop di Universitas PGRI Mahadewa Indonesia agar lebih mengenal cara mengomersilkan ide bisnis yang sejalan dengan sustainable development goals (SDG).
"Hasil konferensi akan diserahkan memorandum melalui G20 Empower dan W20 sebagai mitra pendukung WEF ke-74 ini," ujar Diah Yusuf.
Editor : Agus Warsudi
kesetaraan gender perempuan pengusaha menteri pppa Bintang Puspayoga Menteri Bintang Puspayoga pt telkom PT Telkom Indonesia
Artikel Terkait