BANDUNG BARAT, iNews.id - Warga Kampung Cibacang RW 04, Desa Cipeundeuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), memprotes PT Pionirbeton Industri. Mereka menolak perusahaan melakukan pengeboran sumur artesis di dekat permukiman.
Warga khawatir sumur artesis tersebut bakal menyebabkan sumber air warga mengering akibat habis disedot oleh perusahaan tersebut. "Sumur artesis itu dibuat tidak jauh dari permukiman warga sehingga membuat khawatir sumber air warga habis," kata Toto Hardianto (65), tokoh masyarakat RW 04, Selasa (2/2/2022).
Menurut Toto, terdapat sekitar 200 kepala keluarga (KK) di sekitar lokasi pengeboran sumur artesis yang meminta agar aktivitas itu dihentikan. Warga di RW 04 tidak pernah memberikan persetujuan kepada perusahaan tersebut untuk membuat sumur artesis.
Pihak perusahaan pun tidak pernah mengajukan izin lingkungan ke masyarakat sekitar. Sehingga warga mengajukan beberapa poin keberatan dan salah satunya soal sumur artesis. Sehingga warga melaporkan kegiatan tersebut ke pemerintah desa, kecamatan, dan Satpol PP.
"Perusahaan itu produksinya itu 24 jam, air warga pasti akan kena dampaknya. Jangan sampai kejadian beberapa waktu lalu warga kekurangan air sehingga manfaatkan air irigasi untuk keperluan sehari-hari," ujarnya.
Camat Padalarang Dudi Supriadi mengatakan, pada 28 Desember 2021 lalu, Pemerintah Kecamatan Padalarang telah melakukan sidak ke lokasi aktivitas pengeboran artesis yang dilakukan oleh PT Pionirbeton Industri.
Sempat dilakukan mediasi antara perusahaan dengan warga untuk mencari titik temu. "Waktu itu saya mediasi langsung antara masyarakat dan perusahaan. Hingga kini kami masih menunggu keputusan dari perusahaan tersebut," kata Dudi Supriadi.
Editor : Agus Warsudi
padalarang kecamatan padalarang bandung barat kabupaten bandung barat sumur artesis air sumur gali sumur sumur pengeboran sumur penggali sumur
Artikel Terkait