Pedagang Pasar Cikurubuuk, Kota Tasikmalaya, menolak rencana penerapan pajak sembako di saat situasi sedang sulit. (Foto: iNewsTv/Asep Juhariyono)

TASIKMALAYA, iNews.id - Warga dan pedagang di Pasar Induk Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, menolak rencana pemerintah untuk menerapkan pajak sembako. Mereka menilai penerapan pajak tersebut akan memberatkan masyarakat di saat situasi ekonomi sedang sulit akibat pandemi Covid-19.

Menurut mereka, penerapan PPn akan mengakibatkan harga sembako semakin mahal di pasaran. Masyarakat dalam hal ini pembeli tentu akan berat untuk membeli kebutuhan pokok tersebut.

"Saya tidak setuju dengan rencana pemerintah yang akan menerapkan pajak sembako. Karena keuntungan dari pedagang sembako itu kecil. Seharusnya pemerintah menerapkan pajak terhadap perusahaan besar bukan malah pada sembako," kata seorang ibu rumah tangga, Peni Pebriani (25), Kamis (10/6/2021).  

Akan tetapi, kata dia, jika pemerintah tetap akan menerapkan pajak sembako, seharusnya menurunkan semua harga sembako terlebih dahulu agar menjadi murah. Setelah itu baru ditambah pajak sembako.

Sementara menurut salah seorang pedagang dan produsen tahu tempe, Leo, dirinya merasa keberatan dengan rencana pajak sembako, karena belum ada pajak saja sudah sulit, apalagi jika ada pajak.
 
"Terlebih saat saat ini kondisi pedagang tahu tempe masih belum setabil setelah kenaikan harga kedelai. Seharusnya di saat kondisi ekonomi sulit seperti saat ini pemerintah memberikan bantuan kepada masyarakat, bukan malah ditarik pajak," ucapnya.


Editor : Asep Supiandi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network