BANDUNG, iNews.id - Pandemi Covid-19 menumbuhkan rasa empati di tengah masyarakat dan bermunculan orang-orang berhati mulia yang ikhlas membantu sesama. Seperti yang dilakukan Tubagus (Tb) Zainal Arifin, warga Jalan Cipedes, Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung ini.
Di dekat dapur umum yang dibangun Tb Zinal, terpasang baliho bertuliskan Forum Bandung Berakhlak #ForumBandungBerakhlak #RelawanBerakhlak, Sahabat @uncle_teebob, Gerakan Bantu Isoman, Dapur Umum & Posko Bantu Isolasi Mandiri Covid-19. Terpasang pula spanduk bertuliskan, "Free Food Van" (Kendaraan Makanan Gratis).
Tb Zainal Arifin rela menjual satu unit mobil miliknya untuk mendirikan dapur umum yang menyediakan makan bagi warga yang terpapar Covid-19 dan tengah menjalani isolasi mandiri (isoman).
Dapur umum ini mendistribusikan 4.000 paket nasi dan lauk pauknya untuk warga isoman se-Bandung Raya yang tengah berjuang sembuh dari Covid-19. Di dapur umum ini, Tb Zainal memberdayakan warga sekitar dan mereka yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Mereka ditugaskan membantu memasak dan mendistribusikan makanan untuk para pasien Covid-19 yang menjalani isoman di rumahnya masing-masing. Dalam satu paket nasi, terdapat berbagai macam sayur, daging, dan vitamin. Paket nasi ini gratis.
"Selain untuk pasien Covid-19 yang sedang isoman, paket nasi dan lauk pauknya ini juga dibagikan kepada mereka yang menbutuhkan akibat terdampak pandemi Covid-19," kata Tb Zainal Arifin, Selasa (3/8/2021).
Dia menyatakan, dapur umum ini beroperasi sejak awal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat. Awalnya hanya untuk warga terpapar Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di sekitar Cipedes. "Akhirnya (untuk warga isoman) se-Bandung Raya. Jadi ada yang di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat," ujarnya.
Awal buka, tutur Tb Zinal, dapur umum menyediakan 8.000 porsi paket nasi lengkap dengan lauk pauknya. Namun kini berkurang setengahnya menjadi 4.000 porsi.
Rencananya, niat baik Tb Zainal membuka dapur umum ini sampai relawan menyatakan menyerah. Karena mereka yang bekerja. Ibu-ibu ada 18 orang. Kebetulan ibu-ibu PKK di sini. Mereka yang memasak makanan.
Sedangkan untuk pendistribusian dibantu oleh remaja karang taruna Kota Bandung dan driver ojek online. Ada juga relawan dari para korban PHK akibat pandemi Covid-19.
Alasan mendirikan dapur umum, kebetulan Tb Zainal pernah terpapar Covid-19. Setiap hari dibuatkan makanan oleh ibu-ibu PKK Kelurahan Cipedes. Sementara istri Tb Zainal harus pulang pergi mengurus anak karena semua dipindahkan ke rumah yang lain.
Setelah sembuh, Tb Zainal berdiskusi dengan istri untuk membuka dapur umum yang lebih besar lagi untuk membantu sesama yang membutuhkan, terutama yang sedang menjalani isoman akibat terpapar Covid-19.
"Dapur umum akan terus berlanjut hingga pandemi Covid-19 berakhir sepenuhnya. Namun kami memiliki keterbatasan dana untuk menyediakan ribuan paket nasi untuk didistribusikan," tutur Tb Zainal.
Ditanya tentang dua mobil yang dijual untuk gerakan kemanusiaan ini, Tb Zainal mengatakan, satu kendaraannya direlakan untuk mendanai pembagian handsanitizer dan penyemprotan disinfektan.
"Sedangkan satu mobil lagi dijual untuk membiayai dapur umum itu inisiatif istri. Daripada mobil tidak terpakai dan kurang bermanfaat, lebih baik dijual untuk membantu sesama," ucapnya.
Editor : Agus Warsudi
dapur umum pembangunan dapur umum Isolasi Mandiri pasien isolasi mandiri kota bandung dampak pandemi covid-19 pandemi Covid-19 pandemi covid
Artikel Terkait