BANDUNG, iNews.id - Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi perubahan cuaca ekstrem yang bakal berlangsung beberapa hari ke depan.
Kondisi yang terjadi pada Kamis (22/11/2018) kemarin, di mana suhu udara panas ketika pagi hari, berubah menjadi hujan deras disertai angin kencang pada siang hingga sore hari.
BMKG Klas I Kota Bandung telah mengeluarkan peringatan dini terkait prakiraan cuaca yang bakal terjadi hingga Mei 2019 mendatang. Hujan lebat disertai petir dan angin kencang diprediksi terjadi saat sore hingga malam hari.
"Seluruh masyarakat harus tetap waspada terhadap potensi munculnya bencana. Terutama bagi warga yang tinggal di kawasan rawan banjir dan longsor," kata Wali Kota Bandung, Oded M Danial, di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/11/2018).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Arief Prasetya, menyebutkan hujan deras yang mengguyur Kota Bandung pada Kamis kemarin membuat sejumlah ruas jalan tergenangi air.
Banjir terpantau di sekitar Pasar Induk Gedebage, Jalan Dago Atas, Rancacili, Kiaracondong, serta beberapa ruas jalan lain, dengan rata-rata ketinggian 30 sentimeter.
"Penyebab banjir adalah tidak menampungnya saluran drainase sehingga meluap ke jalan. Namun, di bawah satu jam sudah bisa terkendali sehingga lalu lintas bisa kembali lancar," ujar Arief.
Arief mengaku, peringatan dini dari BMKG membuat pihaknya lebih siaga dalam menangani potensi-potensi bencana. Adapun upaya yang sudah dilakukan untuk penanganan banjir dengan membuat sodetan dan danau retensi.
Selain banjir, peristiwan kemarin juga membuat luapan sungai Cidurian. Pegangan tangan jembatan yang berlokasi di Kecamatan Rancasari pun mengalami kerusakan.
"Lintasannya aman. Tapi warga dihimbau jangan melewati (jembatan) itu," ucap Arief.
Untuk mengatasinya, DPU akan memasang pegangan sementara supaya masyarakat bisa melintasinya tanpa rasa khawatir. Tapi, ke depannya pada 2019 pemerintah akan menganggarkan untuk membuat pegangan yang permanen.
Belum lama ini BMKG telah merilis bahwa sebagian besar wilayah Indonesia tengah mengalami curah hujan dengan intensitas lebat. Hal tersebut berpeluang menyebabkan bencana hidrometrologi, seperti banjir, longsor, banjir bandang, dan puting beliung.
Secara khusus, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Mulyono R. Prabowo, menyebutkan potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang masih akan terjadi di wilayah Jawa Barat serta beberapa daerah lain di Indonesia.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait