CIREBON, iNews.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat menggelar retret bagi 106 Aparatur Sipil Negara (ASN). Program retret atau orientasi kepemimpinan itu digagas langsung oleh Wali Kota Cirebon, Effendi Edo.
Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Agus Mulyadi mengatakan, retret rencananya digelar selama tiga hari, mulai 29 hingga 31 Mei 2025 di kawasan alam terbuka Kabupaten Kuningan.
Dia mengatakan, program tersebut tidak digelar di aula atau ruang pertemuan, melainkan dengan konsep berkemah. Para peserta akan tidur di tenda-tenda yang telah disiapkan dan menjalani berbagai aktivitas yang bertujuan membangun kebersamaan serta memperkuat komunikasi antarpejabat.
“Ini bukan retret dalam arti sempit, tapi orientasi kepemimpinan. Tujuannya memperkuat kebersamaan, komunikasi, dan sinergi antarpimpinan,” ungkap Agus Mulyadi, Rabu (28/5/2025).
Dia menjelaskan, para peserta orientasi adalah pejabat eselon II, seperti para asisten, staf ahli, kepala perangkat daerah, serta pejabat eselon IIIa seperti sekretaris perangkat daerah, kepala bagian, camat, lurah, hingga direksi BUMD. Sementara pejabat eselon IIIb belum dapat diikutsertakan karena keterbatasan teknis.
Sebelum berangkat, seluruh peserta menjalani pemeriksaan kesehatan di Sekretariat Daerah untuk memastikan kondisi fisik mereka siap mengikuti kegiatan outdoor tersebut.
Retret kepemimpinan ini juga akan diisi dengan sesi "Jam Pimpinan", yakni arahan langsung dari Wali Kota, Wakil Wali Kota, dan Sekda. Selain itu, Forkopimda juga dijadwalkan memberikan materi tentang harmonisasi, komunikasi, dan kepemimpinan lintas sektor.
Menurut Agus, ada tiga tujuan utama dari kegiatan ini. Pertama, penguatan pemahaman terhadap dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) agar seluruh indikator teknis bisa tercapai dengan baik.
Kedua, mempererat hubungan kerja antarperangkat daerah untuk menciptakan sinergi yang lebih solid. Dan ketiga, melakukan evaluasi terhadap proses rekrutmen tenaga non-ASN, dengan harapan ke depan tidak ada lagi rekrutmen baru sebelum penyelesaian status PPPK.
“Kegiatan ini bersifat ringan, tidak ada sesi semi-militer. Formatnya outbond dan sistemnya kemah. Ini baru pertama kali dilakukan dan menjadi inisiatif langsung dari Pak Wali Kota,” kata Agus.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait