Seorang warga mendorong karpet miliknya yang kotor akibat lumpur dalam peristiwa banjir Jumat (15/7/2022) lalu. (Foto: iNews.id/Fani Ferdiansyah)

GARUT, iNews.id - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyebut alih fungsi lahan pada kawasan hulu sungai menjadi penyebab banjir di Kabupaten Garut Jumat (15/7/2022) lalu. Tingginya curah hujan saat itu kemudian menjadi pemicu sungai meluap karena air tak terserap di kawasan hulu. 

“Informasi yang kami terima ada pembabatan hutan, kemudian hutan lindung dipakai untuk hutan produktif, pembangunan dan lainnya,” kata Uu seusai meninjau lokasi bencana banjir di Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut,  Minggu (17/7/2022). 

Masyarakat, kata dia, harus paham bahwa bencana banjir tidak tiba-tiba datang begitu saja. 

“Penyebab bencana ini masyarakat harus paham, terutama yang di hulu. Jangan melakukan tindakan yang bisa menyebabkan terjadinya bencana,” ujarnya. 

Dia pun meminta agar masyarakat menggarap lahan secara rasional agar dampak yang dihasilkan tidak menyebabkan bencana. 

“Kami tidak melarang, tapi penggunaannya harus rasional. Sehingga ketika hujan turun tidak kejadian seperti ini,” ucapnya. 

Pemerintah Kabupaten Garut menerbitkan Surat Keputusan Bupati (Kepbup) Garut Nomor 362/KEP.415-BPBD/2022 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Wilayah Kabupaten Garut.

Dalan Kepbup tersebut, bencana pada Jumat lalu itu melanda sedikitnya 14 kecamatan di Kabupaten Garut. Ke-14 kecamatan di Kabupaten Garut yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor yaitu Kecamatan Banjarwangi, Banyuresmi, Bayongbong, Cibatu, Cigedug, Cikajang, Cilawu, Garut Kota, Karangapwitan, Pasirwangi, Samarang, Singajaya, Tarogong Kaler, dan Tarogong Kidul.


Keputusan yang ditandatangani Bupati Garut Rudy Gunawan itu menetapkan status tanggap darurat ditetapkan selama 14 hari, terhitung sejak tanggal 16 Juli 2022 hingga 29 Juli 2022 mendatang.

Berkaitan dengan pembiayaan yang diperlukan untuk penanggulangan tanggap darurat bencana banjir dan longsor, bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Garut dan sumber lain yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengonfirmasi terkait adanya korban meninggal dalam bencana longsor di Kecamatan Cikajang. Korban beridentitas Dada Armada (60), warga Desa Girijaya, Kecamatan Cikajang. 

"Untuk informasi korban meninggal jadi di Cikajang ini ada mantan kepala desa yang sedang sakit, kemudian entah bagaimana dia lagi di luar kemudian tertimpa longsor," kata Helmi. 

Menurut Helmi, korban meninggal dunia di Puskesmas setempat, setelah sebelumnya sempat dievakuasi tim penyelamat dan warga. 


Sementara itu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan (Disdukcapil) Kabupaten Garut membuka pelayanan penerbitan dokumen identitas kependudukan bagi warga yang terdampak bencana banjir di wilayah perkotaan. Kepala Disdukcapil Garut Natsir Alwi, menuturkan pelayanan penerbitan dokumen kependudukan dilaksanakan bagi warga di RW 18, Kelurahan Regol Kecamatan Garut Kota.

"Untuk saat ini data layanan yang sudah terbit sampai dengan Pukul 11.54 WIB sebanyak 43 Kartu Keluarga, 31 Akta Kelahiran dan 1 Akta Kematian," ujar Natsir.

Pelaksanaan pelayanan jemput bola yang dilakukan oleh Disdukcapil ini disambut dimanfaatkan masyarakat. Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya masyarakat yang mengantre untuk mendapatkan dokumen administrasi kependudukannya (Adminduk).

"Selanjutnya pelayanan akan dilaksanakan kembali hari besok Senin, 18 Juli 2022 dengan kegiatan yang sama dilokasi yang berbeda, yaitu di Kampung Ciwalen RW 7, 8, 9 dan 11 Kelurahan Ciwalen, Kecamatan Garut Kota," ucapnya. 


Editor : Asep Supiandi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network