Ketua DPR Netty Prasetyani Heryawan (baju hijau) mencatat kasus Ragil (topi hitam), warga Kota Bandung yang gagal divaksin gegara NIK dipakai orang lain. (Foto: iNews/Dicky Wismara)

BANDUNG, iNews.id - Kasus "pembajakan" nomor induk kependudukan (NIK) terjadi di Kota Bandung. Hal ini dialami seorang warga Kota Bandung yang gagal divaksin Covid-19 lantaran NIK telah dipakai orang lain.

Padahal warga itu telah terdaftar sebagai peserta vaksinasi yang berlangsung di sebuah rumah sakit swasta di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung. Kegiatan vaksinasi massal di RS ini telah diikuti oleh 500 warga. 

Ragil, warga Antapani, Kota Bandung yang gagal vaksinasi lantaran NIK telah digunakan orang lain, mengaku sangat kecewa. Dia berharap pemerintah dapat memperbaiki sistem kependudukan ini karena sangat merugikan. "Saya baru kali ini mengalami kasus NIK digunakan oleh orang lain," kata Ragil.

Selain NIK dipakai orang lain, selama 2 hari pelaksanaan vaksinasi, panitia menemukan tiga kasus warga tidak bisa ikut vaksinasi karena NIK tidak terdaftar di catatan kependudukan. 

"Untuk kasus NIK yang sudah terpakai orang lain baru satu yang ditemukan. Tiga lainnya, NIK tidak terdaftar di catatan kependudukan. Panitia pelaksana vaksinasi akan merekap kasus tersebut dan melaporkannya kepada pihak terkait (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bandung)," kata Wawan Hermawan, panitia vaksinasi massal.

Sementara itu, anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani Heryawan mengatakan, kecewa dengan kasus ini. Sebab, seharusnya NIK hanya untuk satu orang. NIK sangat penting karena menyangkut identitas diri seseorang dan mengurus berbagai keperluan. "Kami akan langsung menanyakan temuan kasus ini kepada Kemendagri dan Kemenkes," kata Netty Prasetiyani Heryawan. 


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network