BANDUNG, iNews.id - Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mewisuda 18 mahasiswa asing dari berbagai negara, seperti Italia, Ghana, China, Uzbekistan, Thailand, dan Korea Selatan. Mereka telah berhasil menyelesaikan pendidikan jenjang S1, S2, dan S3.
Mayoritas lulusan mahasiswa internasional UPI itu mengambil jurusan manajemen, pendidikan ekonomi, linguistik, dan pendidikan bahasa.
Rektor UPI Solehuddin mengatakan, secara keseluruhan wisuda pada gelombang 3 tahun ini merupakan jumlah terbanyak, yaitu, 6.407 orang. Di antaranya terdapat sejumlah mahasiswa internasional mengindikasikan UPI semakin rekognisi oleh negara lain.
“Ya upaya ini tentu terus harus ditingkatkan lagi karena belum memenuhi harapan kita. Jadi kalau misalnya kami berharap ada 1 persen dari seluruh mahasiswa UPI yang sekian puluh ribu itu masih kurang," kata Rektor UPI.
Karena itu, ujar Solehudin, di samping melakukan peningkatan kualitas, UPI juga memberikan informasi luas kepada khalayak. "Kami harus menjaga kualitas. Karena dengan kualitas terjaga, otomatis akan menjadi alat bagi kita untuk menebarkan nama UPI,” ujar Solehudin.
UPI mewisuda 6.407 orang dalam 3 (tiga) hari dengan rincian, jenjang pendidikan D-3 (Diploma) 157 orang, S-1 (Sarjana) sebanyak 5.401, S-2 (Magister) 674, dan S-3 (Doktor) 175.
Wisuda, tutur Rektor UPI, adalah momen penting yang mencerminkan pencapaian luar biasa para lulusan. Mereka bukan hanya sekadar menerima gelar akademik, tetapi juga menerima kunci untuk pintu masa depannya.
“Universitas Pendidikan Indonesia adalah tempat di mana para lulusan UPI tersebut tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter, mengasah kemampuan kepemimpinan, dan menemukan hasratnya. Mereka telah menjadi bagian dari komunitas yang mendukung dan menginspirasi satu sama lain,” tutur Rektor UPI.
Sementara itu dalam kesempatan sama, Wakil Rektor UPI Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Didi Sukyadi mengatakan, sebetulnya kalau jumlah lulusan itu masih jauh dari target. Kalau persyaratan untuk kepentingan WCU, QS ranking, dan pemeringkatan akreditasi kan harus lebih banyak lagi.
"Tapi dengan kondisi sekarang sudah bertambah, ini menjadi PR kami untuk terus menambah jumlah mahasiswa asing di tahun-tahun berikutnya, " kata Wakil Rektor UPI Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan.
UPI juga sudah membuat MoU dengan sebuah perusahaan di China. Mereka akan mengirim mahasiswa ke UPI sekitar 200-an orang. Kemudian, dengan Uzbekistan juga sudah melakukannya dan mereka akan kirim lebih banyak lagi.
"Hanya saja persoalannya mungkin kita harus lebih siap dalam kaitannya dengan penyediaan asrama, kemudian juga penyediaan layanan administrasi, juga penyedia layanan pembelajaran di kelas. Jadi sebetulnya ini masih belum apa-apa dibandingkan dengan universitas lain yang memang mahasiswa asingnya sudah jauh lebih banyak daripada kita. Oleh karena itu, kita harus lebih bekerja keras lagi.” ujar dia.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait