BANDUNG, iNews.id - Operasi pencarian hari ke-12 terhadap Emmeril Kahn Mumtadz di Sungai Aaree, Kota Bern, Swiss, belum membuahkan hasil. Pada hari ke-12, tim search and rescue (SAR) Kota Bern menerapkan metori pencarian dengan mengerahkan petugas patroli air, udara, tim penyelam, dan anjing pelacak.
Namun, setelah seharian menyisir Sungai Aaree dengan radius 29 kilometer (km), tim SAR belum juga menemukan Emmeril.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Swiss memastikan, pencarian terhadap Emmeril terus dilakukan oleh petugas kepolisian. Namun cuaca buruk mempengaruhi proses pencarian Eril, sapaan akrab Emmeril, yang dinyatakan hilang sejak Kamis (26/5/2022) itu.
"Proses pencarian Eril tidak ada batas waktu hingga keberadaannya dapat ditemukan oleh petugas. Saat ini Swiss memasuki musim panas sehingga otiritas setempat (Kota Bern) optimistis dapat menemukan Eril di Sungai Aaree," kata Dubes RI untuk Swiss Muliaman Darmansyah Hadad.
Muliaman Hadad menyatakan, operasi pencarian terkendala kondisi cuaca yang dinamis. Beberapa hari terakhir ini, hujan deras mengguyur beberapa lokasi di Swiss. Akibatnya, debit air Sungai Aaree meningkat.
Kondisi Sungai Aaree sangat dinamis tergantung cuaca. "Beberapa hari setelah kejadian pun debit air Sungai Aaree masih tinggi. Debit air mencapai 150 meter per detik," ujar Muliaman Hadad.
Sementara itu, Elpi Nazmuzzaman, adik kandung Ridwan Kamil mengatakan, memantau langsung proses pencarian Eril. "Keluarga mempercayakan dan menyerahkan sepenuhnya semua informasi dan koordinasi dengan kepolisian Kota Bern terkait operasi pencarian," kata Elpi Nazmuzzaman.
"Kami juga menyampaikan terima kasih karena KBRI di Swiss sehingga perjalanan Pak Ridwan Kamil bisa sampai di Swiss dengan baik. Kami akan mempercayakan pemantauan kepada pihak KBRI, kami hanya memantau secara pasif. Ini yang bisa saya sampaikan," ujar Elpi Nazmuzaman, Senin (6/6/2022).
Elpi menjelaskan perjalanan Eril ke Swiss merupakan perjalanan keluarga dan bukan merupakan perjalanan dinas. Oleh sebab itu tidak ada pengamanan dari pihak protokol dari Pemprov Jabar.
"Pihak keluarga sedang mencari informasi beasiswa, sehingga kami tidak ingin menganggu KBRI Bern. Meskipun kami datang bukan sebagai pejabat, tapi kami mendapatkan kehadiran pemerintah Indonesia melalui KBRI. Terima kasih atas respons cepat sehingga Pak Ridwan Kamil bisa berkoordinasi dengan aparat dan pihak terkait lainnya," ujar Elpi Nazmuzaman.
Dia mengungkapkan selama di Swiss, Ridwan Kamil juga sudah memeriksa sejumlah rumah sakit terkait potensi anaknya dirawat di sana namun belum membuahkan hasil.
"Nanti akan disampaikan oleh aparat berwenang terkait penyelidikan hilangnya Eril. Terkait titik renang, pemanasan, dan cek suhu. Hal-hal yang sudah dilakukan. Kami tidak terlalu menjelaskan detail untuk menjaga privasi keluarga. Untuk menjawab itu akan harus membuka memori kembali yang dapat membuat pihak keluarga mengalami trauma," tutur Elpi Nazmuzaman.
Pihak keluarga dari Ridwan Kamil kata Elpi terus mendukung upaya yang dilakukan KBRI Bern dan otoritas lokal untuk mencari keberadaan Eril. "Kami dukung aparat setempat untuk bisa mendapatkan yang terbaik untuk Eril dan memberikan kabar untuk keluarga. Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait. Kami mengucapkan terima kasih kepada media yang memberikan ruang privasi kepada pihak keluarga," ucapnya.
Sementara itu, Erwin Muniruzzaman, kakak kandung Ridwan Kamil, mengatakan, hari ini, Ridwan Kamil mulai melakukan tugasnya sebagai Gubernur Jabar. "Sampai saat ini doa bersama masih dilaksanakan di rumah dinas bersama keluarga dan anak yatim," kata Erwin Muniruzzaman.
Editor : Agus Warsudi
muliaman hadad Emmeril Kahn Mumtadz Anak Ridwan kamil gubernur jawa barat ridwan kamil gubernur ridwan kamil ridwan kamil putra ridwan kamil Sungai Aaree Kota Bern swiss
Artikel Terkait