JAKARTA, iNews.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi melaporkan tiga warga mengalami luka ringan pascagempa bumi bermagnitudo 5 di Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020). Ketiga warga tersebut masing-masing Hanna, Mimin, dan Andi Maulana. semuanya warga Kalapanunggal, Sukabumi.
Gempa tersebut juga menyebabkan 15 rumah di Sukabumi dan Kabupaten Bogor rusak. Rinciannya, di Sukabumi lima rumah warga rusak yakni, satu rumah di Kecamatan Kalapanunggal, Parakansalak (2), Kabandungan (satu), dan Cidahu (1).
Sedangkan di Kabupaten Bogor tercatat 10 rumah rusak di Kecamatan Pamijahan. Rinciannya, satu rumah di Desa Gunung Bunder, Cibunian (1), Purwabakti (6), Cibitung Kulon (1), dan Pasarean (1).
“Sementara ini Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sukabumi telah menuju ke Kecamatan Kalapa Nunggal untuk melakukan kaji cepat,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/3/2020).
Menurut laporan, kata dia, kendala sementara di lapangan adalah padamnya listrik di dua desa. Namun hal itu merupakan bagian dari prosedur keamanan yang dilakukan oleh PLN terkait gempa. Di sisi lain, TRC BPBD Kabupaten Bogor juga bergerak menuju ke Kecamatan Pamijahan untuk kaji cepat.
Dia mengatakan, berdasarkan laporan, gempa terasa di sejumlah wilayah meliputi; Kota Bogor sekitar 4-6 detik, terasa sedang hingga kuat di Kota Sukabumi sekitar 4-5 detik, terasa lemah di Kabupaten Lebak, Banten dan terasa lemah di Jakarta sekitar 5-8 detik dan terasa sedang di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
BMKG menyatakan pusat gempa yang mengguncang wilayah Sukabumi pada pukul 17.18 WIB tersebut berada pada koordinat 6.81 LS dan 106.66 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 23 kilometer arah Timur Laut Kota Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 10 kilometer.
Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (Strike-Slip Fault).
Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa pendahuluan (foreshock) dengan magnitudo 3,2 sekitar sembilan menit sebelum gempa susulan atau sekitar pukul 17.09 WIB. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait