BANDUNG BARAT, iNews.id - Ratusan buruh dari beberapa organisasi di Kabupaten Bandung Barat (KBB) menggelar aksi long march dan menggeruduk DPRD KBB, Senin (25/9/2023). Mereka menuntut upah layak bagi buruh.
Aksi long march dan unjuk rasa itu sempat menyebabkan kemacetan lalu lintas cukup parah di kawasan Ngamprah, KBB. Sebab, saat long march massa buruh memblokade separuh Jalan Raya Padalanng.
Para buruh menuntut kenaikan Upah Minimum KBB (UMK) 2024 sebesar 20-30 persen. Mereka meminta DPRD KBB berdiskusi dengan Pemda KBB untuk memutuskan dan merekomendasikan kenaikan UMK 2024 ke Pemprov Jabar. "Kami menuntut UMK 2024 KBB naik 30 persen," kata buruh.
Diketahui, saat ini, UMK 2023 KBB Rp3.492.465. Dengan kenaikan 30 persen atau Rp698.493, berarti UMK 2024 KBB Rp4.190.958. Besaran UMK 2023 dinilai belum bisa mengakomodasi kebutuhan buruh sehari-hari para buruh imbas kenaikan harga BBM dan bahan pokok.
"Kenaikan 30 persen itu angka rasional karena di wilayah lain sudah lebih besar. Ambil contoh di Purwakarta itu lebih besar dari Bandung Barat. Harusnya minimal sama. Kenaikan upah buruh tak akan merugikan para pengusaha. Sebaliknya dengan naiknya gaji pekerja, akan membantu pergerakan ekonomi di Indonesia lantaran daya beli masyarakat meningkat," ujar buruh.
Karena itu, buruh menuntut Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat Arsan Latief segera menetapkan dewan pengupahan. Penetapan UMK 2024 bukan hal sepele mengingat penetapan upah itu tidak lama lagi. Buruh mengancam menurunkan massa lebih banyak jika tuntutan mereka tidak ditangapi.
Editor : Agus Warsudi
aksi buruh aliansi buruh buruh aspirasi buruh upah buruh upah layak upah layak buruh buruh tuntut upah layak bandung barat kabupaten bandung barat
Artikel Terkait