Ilustrasi Covid-19. (Foto: Reuters)

BANDUNG, iNews.id - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jawa Barat menyatakan tren kasus harian Covid-19 di Provinsi Jabar masih fluktuatif. Data pada 24 Februari lalu, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jabar mencapai 12.937 kasus. 

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Dewi Sartika mengatakan, tren kasus Covid-19 di Jabar memang sempat menunjukkan penurunan sejak 24 Februari 2022. Namun, pada 28 Februari lalu, kasus kembali naik. 

Kasus menurun hingga 3.745 pada 28 Februari lalu. Namun, kenaikan kasus kembali terjadi pada 1 Maret 2022 lalu sebanyak 4.570. Sehari kemudian atau 2 Maret 2022, kenaikan terjadi mencapai 8.569 kasus. 

Pada Kamis 3 Maret 2022, kata Dewi jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jabar 7.645. Jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh per hari ini mencapai 10.667 pasien.

Sedangkan yang meninggal dunia sebanyak 24 orang. "Masih fluktuatif," kata Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jabar saat dikonfirmasi, Kamis (3/3/2022). 

Dewi Sartika berharap, kondisi fluktuatif ini segera berakhir dan kasus Covid-19 di Jabar bisa terus menurun. Namun Dewi belum bisa memberikan jawaban pasti saat ditanya kasus harian Covid-19 di Jabar pada 2022 ini telah melewati puncaknya atau belum. "Mudah-mudahan kurvanya mengecil dan (puncaknya) sudah terlewati," ujar Dewi. 

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan bahwa kasus harian Covid-19 di Provinsi Jabar menunjukkan tren yang menurun.
 
"Covid alhamdulillah setelah berhari-hari kemarin ranking satu, kemarin kami sudah turun ya. Terakhir kemarin di 3.000-an (kasus) sekian dari sebelumnya belas belas (ribuan)," kata Ridwan Kamil seusai peresmian Jalan Prof Mochtar Kusumaatmadja di kawasan Jalan Surapati, Kota Bandung, Selasa (1/3/2022). 

Bahkan, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu memprediksi, pertengahan Maret 2022, jumlah kasus Covid-19 di Jabar semakin turun. "Feeling kami, pertengahan Maret kalau perhitungan matematis ya, itu tren turun kita akan sangat baik, sehingga yang penting warga tolong titip prokes," ujarnya.

Kang Emil menuturkan, Pemprov Jabar tengah menunggu pengumuman dari pemerintah pusat terkait perubahan kondisi pandemi menjadi endemi Covid-19.

"Endemi itu artinya penyakit tidak hilang, tapi orang tidak perlu lagi panik seperti pandemi. Seperti kalau anda kena (terpapar Omicron), kayak flu kan? Ketika makan obat dan istirahat nanti sembuh. Nah Covid nanti akan begitu karena di Omicron tingkat fatalitasnya hanya 2 kali lipat dari flu, kalau Delta 3 kali lipat makanya yang fatal meninggal banyak," tutur Kang Emil. 

Menurut Kang Emil, saat ini, pasien Covid-19 di Jabar umumnya dapat sembuh hanya dalam waktu dua hingga empat hari. Bahkan, kata Kang Emil, 96 persen pasien Covid-19 di Jabar kini cukup dirawat di rumah. 

"Nah itulah fase endemi. Artinya, tinggal pengumuman proklamasi kapan, kalau sudah proklamasi kita gak pakai masker lagi. Berarti menyatakan si Covid sudah sama kayak flu. Tidak hilang, tapi sudah menjadi penyakit biasa yang tidak bikin panik dan fatal," ucap Gubernur Jabar.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network