BANDUNG BARAT, iNews.id - Aktivitas transaksi pembelian BBM jenis pertalite dan solar di sejumlah SPBU yang ada di Kabupaten Bandung Barat (KBB), masih secara manual. Ini dikarenakan KBB bukan menjadi salah satu daerah 11 kabupaten/kota yang uji coba pembelian BBM bersubsidi dengan aplikasi MyPertamina.
"Kita masih melakukan transaksi manual untuk penjualan BBM bersubsisi jenis pertalite dan solar," kata Pegawas SPBU 34.40507 Jalan Raya Gadobangkong, Rifki Muhamad Tadarus, Jumat (1/7/2022).
Sejauh ini pihaknya belum mendapatkan informasi secara detail terkait dengan pelaksanaan kebijakan ini. Hingga kini pun tidak ada lonjakan konsumsi bahan bakar jenis tertentu yang disebabkan adanya peralihan penggunaan BBM oleh masyarakat.
Di SPBU-nya rata-rata setiap hari mendapatkan pasokan BBM jenis pertalite sebanyak 20 kilo liter (KL), solar 4 ton, pertamax untuk dua tangki totalnya 35 KL.
"Di kami yang paling banyak pengguna pertamax dan pertalite. Tapi untuk sekarang ini konsumsi masih normal, tidak ada lonjakan," ujarnya.
Salah seorang warga masyarakat, Reza Fahrezi (27) mengaku tidak paham dengan proses registrasi yang harus dilakukan untuk membeli BBM jenis Pertalite dan Solar. Namun dirinya mau tidak mau harus mengikuti aturan tersebut mengingat memiliki kendaraan roda empat yang berbahan bakar solar.
"Sekarang gak ngerti gimana caranya, mestinya ada sosialisasi atau petugas on duty di SPBU yang menjelaskan dan mengarahkan. Meski terkesan ribet tapi sebagai masyarakat ikut aturan aja," kata pengguna Mitsubishi Kuda Diesel ini.
Sementara menurut warga lainnya, Eko (40) adanya kebijakan ini bisa menguntungkan tapi bisa juga merugikan. Menguntungkan bagi mereka yang sudah memiliki android, tapi merugikan bagi warga pinggiran yang tidak punya android dan kalangan tua yang mungkin tidak paham teknologi.
"Mestinya dikaji ulang, agar kebijakan ini tidak merepotkan, karena level pendidikan dan ekonomi di masyarakat tidak sama," sarannya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait