BANDUNG, iNews.id - Nurdin Halid, mantan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2003-2011, angkat bicara terkait polemik desakan mundur Ketum PSSI Mochamad Iriawan. Nurdin Halid menyatakan, bukan solusi Ketum PSSI mundur sebagai dampak tragedi Kanjuruhan.
"Apalagi dia (Ketum PSSI Mochamad Iriawan) berada dalam tatanan leadership dan telah menjalankan semua regulasi," kata Nurdin Halim.
Nurdin Halid menyatakan, seharusnya yang dilakukan oleh PSSI bukan membuat mundur Mochamad Iriawan yang akrab disapa Iwan Bule. Yang paling tepat adalah dengan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap PSSI.
"Supaya hal seperti ini (tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang) tidak terjadi lagi ada langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Ketua Umum PSSI. Ketua umum juga tidak menginginkan hal itu (tragedi Kanjuruhan terjadi)," ujar Nurdin Halid.
Langkah pertama yang harus dilakukan, tutur Nurdin Halid, adalah mengevaluasi seluruh infrastruktur stadion, meregulasi manajemen, dan kesiapan klub. Langkah kedua adalah pembinaan fansclub.
"Fansclub harus merasa memiliki klub. Fansclub pun harus dilibatkan dalam setiap pertandingan, sehingga mereka merasa bertanggung jawab terhadap pertandingan tersebut," tuturnya.
Langkah ketiga, kata Nurdin Halid, keorganisasi juga harus dievaluasi. Apakah keorganisasian PSSI sudah memahami betul sampai ke bawah. Konsolidasi di PSSI harus mapan. "Semua regulasi, aturan, dan sistem harus dipahami oleh seluruh pengurus PSSI," ucap Nurdin Halid.
Nurdin Halid mencontohkan regulasi FIFA Pasal 19 ayat b tentang safety security. Dalam pasal itu petugas keamanan dilarang untuk menggunakan gas air mata di dalam stadion.
"Pertanyaannya apakah seluruh panitia pelaksana khususnya seksi keamanan telah menerima sosialisasi ini. Ini kan (penggunaan gas air mata) dilarang keras," ujarnya.
Contoh lain, tutur Nurdin Halid, adalah pintu stadion. Seharusnya, 10 menit setelah pertandingan berlangsung, pintu stadion harus ditutup. Sedangkan 15 menit sebelum pertandingan berakhir, harus dibuka. "Apakah panpel memahami hal ini?" tutur Nurdin Halid.
Karena itu, kata Nurdin, tidak setuju jika Ketum PSSI Iwan Bule mundur gegara tragedi Kanjuruhan. Sebab, PSSI ini berada di ranah regulasi. Namun yang harus dilakukan adalah dengan melakukan evaluasi dan langkah-langkah yang disebutkan di atas.
Editor : Agus Warsudi
insiden kanjuruhan kanjuruhan kerusuhan kanjuruhan korban kanjuruhan korban tragedi kanjuruhan stadion kanjuruhan Stadion Kanjuruhan Malang ketum pssi mochamad iriawan iwan bule
Artikel Terkait