BANDUNG BARAT, iNews.id – Tradisi Hajat Cai masih terus dilestarikan warga Desa Sirnajaya, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Ritual budaya ini menjadi simbol rasa syukur kepada Sang Pencipta atas karunia air yang menghidupi ratusan hektare sawah warga.
Setiap 6 bulan sekali, warga dari empat kampung yakni Babakan Resmi, Cibuluh, Cicurug, dan Sukalaksana turun tangan melakukan gotong royong membersihkan aliran Sungai Pasirpogor sepanjang 800 meter. Kegiatan ini dilakukan menjelang musim panen sebagai bentuk penghormatan kepada alam dan warisan leluhur.
Acara Hajat Cai diawali dengan doa bersama yang dipimpin para sesepuh dan ulama setempat. Lantunan kalimat doa menciptakan suasana khusyuk dan menyentuh hati, memperkuat keyakinan warga bahwa alam harus dijaga dan disyukuri.
Setelah berdoa, warga langsung bergotong royong membersihkan sungai dari sampah, lumpur, hingga gulma. Dalam waktu singkat, sungai kembali bersih dan siap mengalirkan air ke area persawahan.
Tradisi ini ditutup dengan makan bersama nasi tumpeng, serta hiburan kesenian Tarawangsa dan pencak silat yang menambah semarak acara.
Menurut Riska Ayu Sari, tokoh masyarakat Kampung Babakan Resmi RW 16, tradisi ini telah berlangsung turun-temurun sejak zaman para leluhur yang dulu membuat aliran Sungai Pasirpogor dengan alat sederhana.
"Tradisi Hajat Cai ini selalu dilakukan masyarakat setiap 6 bulan sekali menjelang masa panen," ujar Riska, Sabtu (21/6/2025).
Dia menambahkan, air dari Sungai Pasirpogor mengaliri ratusan hektare lahan pertanian, sehingga keberlangsungan aliran sungai sangat penting.
"Warga sadar bahwa sungai ini jadi sumber kehidupan dan memberikan manfaat tak terhingga, sehingga dijaga agar tetap lestari," katanya.
Tradisi Hajat Cai ini digelar secara swadaya, mulai dari biaya hingga perlengkapan, menunjukkan kesadaran kolektif warga untuk melestarikan budaya dan alam.
Riska berharap tradisi ini dapat terus dijaga oleh generasi penerus, bukan hanya sebagai bentuk budaya, tetapi juga sebagai pelajaran penting dalam merawat lingkungan.
"Mudah-mudahan tradisi ini bisa terus dilestarikan oleh anak cucu dalam menjaga Sungai Pasirpogor yang mengairi ratusan hektare lahan persawahan di Desa Sirnajaya," ucapnya
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait