Ilustrasi, mahasiswa berinisial H menjadi korban pengeroyokan brutal oleh 15 orang di bundaran Tugu Toga, depan Kampus Universitas Islam Bandung (Unisba), Senin (28/7/2025) malam. (Foto: Istimewa).

BANDUNG, iNews.id - Mahasiswa berinisial H menjadi korban pengeroyokan brutal oleh 15 orang di bundaran Tugu Toga, depan Kampus Universitas Islam Bandung (Unisba), Jalan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Senin (28/7/2025). Polisi menduga motif aksi kekerasan ini dipicu oleh persoalan asmara.

Kapolsek Bandung Wetan Polrestabes Bandung AKP Bagus Yudo mengatakan, penyidik telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).  

“Kami telah mempertemukan kedua belah pihak, sekaligus meminta keterangan baik saksi maupun terduga pelaku. Sementara ini baru satu yang kami panggil karena baru teridentifikasi inisialnya A, perempuan. Sedangkan motifnya, asmara,” kata AKP Bagus, Kamis (31/7/2025).

Saat ini, kata dia masih menyelidiki status para pelaku untuk memastikan apakah mereka merupakan mahasiswa Unisba atau bukan.

Kerabat korban, Dinda menjelaskan bahwa sebelum pengeroyokan, H sempat diteror oleh pelaku melalui pesan WhatsApp hingga tengah malam.  

“Teman-teman korban menyarankan untuk menemui pelaku agar masalah selesai. Akhirnya, korban dan pelaku bertemu di kampus Unisba,” kata Dinda, Rabu (30/7/2025).

Saat korban dan pelaku berbincang di lokasi, belasan orang tiba-tiba datang dan langsung menyerang H tanpa basa-basi. “Pengeroyokan terjadi bundaran Unisba (Jalan Tamansari),” ucapnya.

Menurutnya, pengeroyokan brutal tersebut menyebabkan H pingsan dan terluka parah seperti patah tulang hidung, luka di bagian iga, tangan dan kaki lecet.  

“Korban sempat tak sadarkan diri setelah mendapat penganiayaan,” ucapnya.

Dinda menyebut dalang pengeroyokan merupakan seorang perempuan yang sakit hati karena cintanya ditolak oleh korban. “Dia ini (perempuan diduga dalang pengeroyokan) enggak terima ketika mendapat penolakan (asmara) dari korban. Jadi, seperti dekat tapi enggak jadian begitu. Intinya, sakit hati,” katanya.

Sementara itu pihak Unisba dalam keterangannya telah memberikan pernyataan resmi mengenai kasus pengeroyokan yang dialami oleh H. Dalam pernyataan tersebut, pihak kampus menegaskan bahwa mereka telah melakukan berbagai langkah penanganan secara serius dan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Unisba melalui Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (Satgas PPKPT) telah memulai proses klarifikasi dengan memanggil semua pihak terkait, termasuk korban, terduga pelaku dan saksi, guna mengumpulkan keterangan awal atas insiden yang terjadi. 

Tak hanya itu, Satgas juga aktif berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan menjalin komunikasi dengan keluarga korban serta terduga pelaku agar penanganan kasus bisa dilakukan secara menyeluruh dan transparan.

Kasus tersebut telah dilaporkan secara resmi kepada Polsek setempat dan tengah dalam proses hukum. Kampus menegaskan bahwa semua langkah yang diambil telah mengikuti aturan dan prosedur hukum yang berlaku di Indonesia. 

Dalam keterangannya, pihak Unisba juga menyampaikan keprihatinannya terhadap beredarnya informasi di media sosial yang dianggap tidak sesuai dengan fakta. 

Sebagian informasi tersebut dinilai sebagai desas-desus yang tidak melalui proses verifikasi objektif sehingga berpotensi menimbulkan persepsi yang keliru di masyarakat.

Unisba memastikan bahwa proses penanganan kasus masih berlangsung dan dilakukan secara hati-hati, objektif, serta berdasarkan hukum dan aturan internal kampus. 


Editor : Kurnia Illahi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network