BANDUNG, iNews.id - Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung menyebut, sejumlah faktor penyebab angin puting beliung yang melanda Kampung Citawa, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung pada Sabtu (24/2/2024). Hasil analisis cuaca, faktor pertama disebabkan suhu muka laut di sekitar Indonesia cenderung hangat.
Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan, kondisi itu membuat suplai uap air ke wilayah Jabar dan sekitarnya meningkat.
"Data tersebut selaras dengan angka kelembapan udara yang berada pada angka 850 hingga 500 mb atau berkategori sangat basah, yakni berada pada rentang antara 65 hingga 95 persen," ujar Teguh dalam keterangannya, Sabtu (24/2/2024).
Dia menjelaskan, faktor kedua siklon Ex TC Lincoln terpantau berada di sekitar Samudera Hindia bagian Tenggara dan Bali bagian Selatan. Lalu, kata dia faktor ketiga terpantau ada sirkulasi siklonik yang mengakibatkan pertemuan angin di sepanjang Pulau Sumatera bagian Selatan hingga ke Pulau Jawa.
Menurutnya, faktor lain karena belokan angin di Samudera Hindia bagian Barat hingga Jabar bagian Selatan. Kondisi tersebut, dinilai dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan di sekitar wilayah pertemuan angin.
"MJO (Madden Julian Oscillation) berada pada kwadran 3 (kurang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia). Terdapat Gelombang tipe Kelvin aktif di sekitar Sumatera bagian Selatan, Selat Sunda hingga Laut Jawa bagian Barat," ucapnya.
Menurutnya, indeks labilitas berada pada kategori labil sedang hingga kuat di sebagian wilayah Jabar sehingga berpotensi meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan konvektif pada skala lokal.
"Bencana puting beliung tak bergantung pada kondisi topografi. Artinya, meskipun terbilang langka, angin puting beliung memang dapat terjadi di wilayah Kertasari yang berada pada dataran tinggi," ucapnya.
Dia mengimbau agar masyarakat waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi di Jabar. Waktu yang perlu diwaspadai antara pukul 10.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB.
"Terutama pada hari di mana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, biasanya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap, dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (awan jenis cumulonimbus)" ucapnya.
Sebelumnya, BPBD Jabar merilis terdapat 16 rumah warga di Kampung Citawa, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, rusak akibat bencana puting beliung.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait