SUBANG, iNews.id - Kerinduan kepada keluarga di kampung halaman seolah menjadi tenaga tambahan bagi dua warga Jakarta ini untuk mudik. Kebijakan larangan mudik dari Pemerintah tidak menyurutkan niatnya untuk tetap pulang kampung, meski dengan cara yang terbilang nekat.
Supriadi, warga Pulomas ini memilih pulang kampung dengan bersepeda ke Brebes, Jawa Tengah. Sementara Sugianto, warga Pulogadung mudik ke Purwokerto, Jawa Tengah. Keduanya bersama-sama mengayuh sepeda ratusan kilometer menuju kampung halamannya dengan estimasi waktu hingga berhari-hari.
Menurut mereka, pilihan menggunakan sepeda karena tidak ada lagi transportasi umum yang beroperasi. Ditambah gencarnya penyekatan di sejumlah titik di sepanjang jalur yang dilewati. Sehingga peluang menggunakan travel gelap atau sepeda motor sangatlah tipis. Bisa-bisa sudah setengah jalan harus putar balik.
Sebelumnya mereka tidaklah saling kenal, namun ketika sedang istirahat di salah satu tempat, mereka bertemu dan akhirnya saling berkenalan. Dari perkenalan itu akhirnya diputuskan untuk mudik bareng dengan mengayuh sepeda.
"Saya berangkat dari rumah Minggu pagi dan bertemu di jalan dengan Pak Supriadi, jadi akhirnya mudik bareng," kata Sugianto saat bersitirahat di salah satu SPBU di jalur pantura Subang, Minggu (9/5/2021).
Lain halnya dengan Supriadi, dia harus pulang kampung karena ada hajatan di kampungnya, yakni anaknya akan dikhitan. Sehingga harus bergegas pulang, bagaimana pun caranya. Pilihan yang rasional di saat tidak ada kendaraan yang beroperasi adalah dengan bersepeda.
"Cape atau lelah pastinya saya rasakan. Tapi tidak terasa oleh kerinduan ke kampung halaman. Apalagi tahun kemarin tidak pulang kampung. Selain itu, dengan bersepeda badan bisa sehat," ujarnya.
Keduanya memperkirakan bisa sampai di tujuan sebelum Lebaran. Sehingga pada saat Lebaran, keduanya bisa melaksanakan salat Id di kampungnya masing-masing.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait