Tempat pembuangan sampah liar marah bermunculan di KBB. Sampah itu tidak terangkut petugas akibat keterbatasan armada. (Foto/MPI/Adi Haryanto)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Tempat pembuangan sampah liar marak bermunculan di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB mengaku keteteran mengatasi persoalan itu karena keterbatasan armada pengangkut sampah.

Akibatnya, titik-titik tempat pembuangan sampah liar semakin bertambah banyak. Kondisi ini menyebabkan sejumlah lokasi di KBB menjadi kotor dan bau.

Pelaksana tugas (plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB Apung Hadiat Purwoko mengatakan, cukup kewalahan untuk menangani sampah liar. Sebab ketika sudah dibersihkan warga kembali lagi membuang sampah di lokasi tersebut. 

Sebab, mereka beranggapan sampah yang dibuang dan berserakan itu, bakal dibersihkan petugas. "Untuk melayani pengangkutan di jalur resmi petugas kami harus jalan dua sampai tiga rit. Kalau ditambah harus membersihkan sampah liar tentunya kewalahan," kata plt Kepala DLH KBB, Selasa (29/11/2022).

Apung Hadiat menyatakan, beberapa titik pembuangan sampah liar seperti terlihat di wilayah perkotaan di Padalarang dan jalur wisata ke Lembang. Awalnya sampah itu sedikit dan dibuang dengan kantong plastik, namun akhirnya lama-lama semakin banyak. 

Bahkan yang membuangnya pun terkadang bukan orang dekat, tapi orang yang sambil lewat naik motor. Saat ini, total sampah yang terbuang ke TPA Sarimukti dari wilayah KBB seharinya mebcapai 160 ton. 

Padahal timbunan sampah yang ada bisa mencapai 680 ton per hari. Itu artinya ada sampah yang tidak terlayani dibuang ke TPA dan kebanyakan di tempat-tempat sampah liar. 

"Justru yang belum terbuang volumenya lebih besar. Untuk sebagian masyarakat khususnya di wilayah selatan yang memiliki pekarangan luas biasanya sampah yang ada dibakar, makanya pelayanan pengangkutan belum sampai ke sana," ujarnya. 

Plt Kepala DLH Jabar menuturkan, seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dan permukiman maka permintaan pengangkutan sampah juga semakin bertambah. Namun karena keterbatasan armada truk sampah dan personel maka permintaan tersebut belum bisa diterima. 

"Kami belum bisa terima karena tidak mampu mengangkutnya, daripada sekarang menyanggupi tapi tidak diangkut malah bisa disalahkan karena ada retribusi yang masuk. Makanya ke depan kita akan upayakan penambahan armada, karena sekarang hanya ada 38 truk plus Armada Pengangkut Sampah Liar (APSL)," tutur plt Kepala DLH KBB.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network