BANDUNG, iNews.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menandatangani nota kerja sama pembangunan infrastrutur kereta api dengan PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero), Kamis (23/9/2021) malam. Dalam sambutan di acara itu, Ridwan Kamil memimpikan reaktivasi jalur kereta api (KA) Bandung-Ciwidey.
Kerja sama Pemprov Jabar dengan PT KAI yang juga ditandatangani Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo tersebut, bertujuan memajukan sektor perkeretaapian di Jabar.
Selain reaktivasi jalur kereta api, perjanjian kerja sama itu juga terkait Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dan pembangunan Taman Kereta Api Indonesia di Kota Bandung.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menyambut antusias kerja sama yang dibangun dengan PT KAI tersebut. Terlebih, kata Kang Emil, sejak dulu dirinya berkeinginan Jabar memiliki banyak jalur kereta api.
"Mimpi dan harapannya, Jawa Barat penuh dengan jalur kereta api. Tapi dalam sejarah republik ini tidak banyak jalur baru, yang ada jalur zaman Belanda yang sekarang mau diaktivasi," kata Kang Emil dalam keterangan resmi, Jumat (24/9/2021).
Kang Emil menyatakan, hadirnya Kereta Api Cepat Jakarta Bandung yang akan menjadi yang pertama di Asia Tenggara (Asean) itu menjadi salah satu upaya untuk memperbanyak jalur kereta api. Dia yakin, kehadirannya bakal melahirkan peradaban kota baru di jalur yang dilewati.
"Orang sering lupa membangun jalur itu disangkanya hanya untuk ngangkut orang dan barang, itu baru 50 persen. 50 persennya itu adalah menjadi katalisator pusat pertumbuhan baru. Tanpa kereta cepat, tidak ada Kota Baru Walini, Karawang, dan Tegalluar," ujarnya.
Cara lain untuk memperbanyak jalur kereta api, yakni mengaktifkan kembali jalur kereta api lama. Salah satu jalur kereta api lama yang akan beroperasi adalah jalur kereta Bandung-Garut yang rencananya akan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Makanya tahun ini jalur (kereta api) Bandung-Garut selesai, saya inginnya coba dengan Pak Dirut. Survei dulu sebelum saya undang Pak Presiden untuk meresmikan," tutur Kang Emil.
Kang Emil berharap agar reaktivasi jalur kereta api tidak berhenti sampai di situ. Apalagi, masih cukup banyak jalur kereta api lama peninggalan Belanda yang belum diaktifkan.
Selain itu, Kang Emil juga berharap agar ada jalur kereta api baru di wilayah selatan Jabar mengingat potensi pariwsata di pantai selatan sangat besar, namun belum ditunjang infrastruktur kereta api.
"Harapan saya agenda terdekat adalah mencoba jalur Bandung-Garut supaya menyemangati pariwisata. Kedua, aktivasi jalur Belanda yang lama. Ketiga, saya punya mimpi jalur baru sepanjang Jabar selatan. Itu menghidupkan peradaban baru di selatan Jawa Barat yang sekarang sepi karena gak ada infrastrukturnya," ucapnya.
Bahkan, Kang Emil pun mengaku memiliki mimpi untuk mengaktifkan kembali jalur kereta api Bandung-Ciwidey. "Salah satu impian saya ke Ciwidey karena kalau semua pakai motor sekarang pertumbuhannya sudah naik," ujar Kang Emil.
Terkait pembangunan Taman Kereta Api Indonesia, PT KAI menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Pemerintah Kota Bandung dengan memanfaatkan lahan milik PT KAI.
"Kalau boleh saran lokasi itu di (Jalan) Laswi, ada kereta api, di pertigaan itu kalau dikosongkan dijadikan taman karena diapit jalan. Kalau itu diizinkan setahun beres," tutur Gubernur Jabar.
Sementara itu, Direktur Utama PT KAI idiek Hartantyo menyambut baik kerja sama ini. Dirinya berharap, pertemuan kali ini bisa menjadi awal yang baik untuk kerja sama di masa mendatang.
"Saya ucapkan terima kasih, semoga pertemuan ini menjadi awal yang baik yang akan kita tindaklanjuti dengan pertemuan-pertemuan strategis sehingga apa yang kita visikan bisa kita wujudkan bersama," kata Didiek.
Editor : Agus Warsudi
industri kereta api jalur kereta api kereta api kereta api indonesia kereta api jakarta-bandung kereta api lokal perlintasan kereta api gubernur jawa barat ridwan kamil gubernur ridwan kamil ridwan kamil
Artikel Terkait