Pemerintah Kabupaten Subang menyiapkan tiga solusi untuk mengantisipasi kerawanan kecelakaan di Tanjakan atau Turunan Emen. (Foto: iNews/Yudy Heryawan Juanda)

SUBANG, iNews.id - Melihat sering terjadinya kecelakaan yang menewaskan banyak korban jiwa di Tanjakan Emen, pemerintah kini menyiapkan tiga solusi untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan di titik rawan tersebut. Pemerintah juga mengimbau agar pengguna jalan berhati-hati dan selalu memeriksa kendaraan sebelum melintas di Tanjakan Emen.

Kecelakaan maut yang menewaskan 27 korban jiwa ini menambah daftar korban kecelakaan tewas di Tanjakan atau Turunan Emen, di Desa Cicenang, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Tanjakan Emen sepanjang 2,4 kilometer dan memiliki tiga tikungan tajam ini memang dikenal sebagai titik rawan kecelakaan.

Sejak tahun 2004 hingga saat ini, tak kurang dari delapan kecelakaan maut pernah terjadi di Tanjakan atau Turunan Emen. Penelusuran iNews.id, bus pariwisata paling sering mengalami kecelakaan di aeral tersebut.

Berkenaan dengan banyaknya kasus kecelakaan di Tanjakan Emen, Pemerintah Kabupaten Subang kini telah menyiapkan tiga solusi untuk mengantisipasi kecelakaan. Solusi pertama pemerintah akan membuat jalur alternatif untuk kendaraan yang mengalami rem blom atau mengalami masalah. Solusi kedua, pemerintah akan mengubah struktur jalan karena saat ini struktur jalan dianggap kurang sesuai atau kurang layak.

“Dan yang terakhir pemerintah akan membuat jalur baru sehingga dari kedua arah masing-masing memiliki satu jalur. Karena kan di sana banyak tikungan dan tanjakan sehingga kalau jalan dua arah terkadang pengendara tidak bisa melihat satu sama lain. Jadi nanti kami rencananya buat satu arah saja,” ujar Rona Mairansyah, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Subang.

Selain menyiapkan tiga solusi tadi, Pemkab Subang juga mengimbau kepada para pengguna jalan agar berhati-hati dan mengurangi kecepatan saat melintasi turunan emen. Pengendara juga harus memeriksa kendaraan sebelum melintas.

“Untuk pengendara, ini juga satu hal yang penting. Karena kami pikir banyak pengendara (bus) yang tidak kompeten dengan kendaraannya. Ini yang kami imbau kepada PO untuk memberikan pelatihan atau menyediakan pengendara yang kompeten,” ucap Rona.


Editor : Himas Puspito Putra

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network