CIANJUR, iNews.id - Seratusan kepala keluarga di Desa Rawabelut, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat, mengungsi akibat pergerakan tanah yang terjadi di wilayah tersebut. Bahkan, pergerakan tanah ini menyebabkan satu kampung terisolasi akibat jalan utama penghubung antarkampung ambles sedalam 2 meter.
Sektretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan, mengatakan, hingga saat ini masih melakukan pendataan terkait dampak pergerakan tanah yang terjadi di sebagian besar Desa Rawabelut. Data sementara 16 rumah terdampak dan 102 orang mengungsi ke sejumlah tempat.
"Kami juga mendapat laporan akibat pergerakan tanah jalan utama penghubung antarkampung ambles sedalam 2 meter. Sehingga 105 orang warga di Kampung Cipari terisolasi. Pergerakan tanah terus meluas dan mengancam beberapa perkampungan lainnya di desa yang sama," katanya, Selasa (9/2/2021).
Saat ini, puluhan petugas gabungan dan Relawan Tangguh Bencana (Retana) disiagakan di lokasi, untuk memantau situasi dan segera mengevakuasi warga jika pergerakan tanah terus meluas dan mengancam perkampungan.
Bahkan, BPBD akan mendirikan tenda pengungsian bagi warga yang saat ini menumpang di rumah saudara dan tetangga karena rumah mereka rusak akibat pergerakan tanah.
Pantauan di lokasi, pergerakan tanah di Desa Rawabelut, bukan pertama kali, namun beberapa tahun yang lalu tepatnya di 2016 dan 2014, sempat terjadi. Akan tetapi kedalamannya tidak separah tahun ini, dimana pergerakan dan kedalaman beragam mulai dari 1 meter hingga 2 meter. Sehingga merusak rumah warga dan jalan utama antarkampung.
Kepala Desa Rawabelut, Sarip Hidayat, mengatakan, pergerakan tanah mulai terjadi sejak satu hari sebelumnya setelah hujan deras mengguyur lebih dari empat jam. Pergerakan tanah terjadi hampir bersamaan di sejumlah perkampungan dengan kedalaman beragam.
"Kami langsung mengimbau warga untuk mengungsi karena takut pergerakan tanah meluas dan dapat merusak rumah. Persitiwa sebelumnya beberapa rumah warga roboh," kata Sarip.
Dia menambahkan, hingga saat ini, petugas gabungan masih melakukan pendataan berapa banyak rumah yang terdampak mulai dari roboh, rusak berat dan rusak ringan. Dari beberapa laporan yang masuk belasan rumah rusak berat dan beberapa di antaranya roboh.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait