BANDUNG, iNews.id - Dua pekan terakhir, suhu udara terendah di Kota Bandung dan sekitarnya mencapai 15 derajat Celsius, terutama malam hingga dini hari. Penurunan suhu itu merupakan dampak angin monsun Australia.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung memprakirakan, fenomena suhu dingin akan melanda Kota Bandung dan sekitarnya, hingga akhir Agustus 2023.
"Suhu terendah di Kota Bandung mencapai 15 derajat Celcius akibat fenomena angin munson Australia yang tengah berlangsung," kata Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Muda BMKG Bandung Yuni Yulianti.
Yuni Yulianti menyatakan, selain dampak angin monsun Australia, perubahan suhu terjadi karena saat ini seluruh wilayah Jabar mulai memasuki musim kemarau.
Perubahan tersebut, ujar Yuni, ditandai pada siang hari, udara terasa panas terik hingga mencapai 33 derajat Celcius sehingga menyebabkan tutupan awan hampir tidak ada dan terasa panas.
"Sementara pada malam hari, bumi melepaskan energi panas ke angkasa sehingga suhu udara lebih cepat terasa dingin terutama di daerah pegunungan serta angin monsun Australia yang bertiup juga memberikan pengaruh," ujar Yuni Yulianti.
Berdasarkan analisis BMKG, tutur Yuni, saat ini rata-rata suhu udara minimum di Kota Bandung tercatat mencapai 15-18 derajat Celsius. Di kawasan pegunungan seperti Lembang dan Ciwidey, suhu udara terendah mencapai 15 derajat Celsius. "Kondisi ini diprediksi hingga akhir bulan Agustus mendatang," tutur Yuni.
Yuni mengatakan, dampak lain dari angin monsun Australia, adalah, kecepatan angin meningkat hingga 11 knot atau 20 kilometer (km) per jam.
BMKG Bandung mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap beberapa masalah gangguan kesehatan yang mungkin timbul akibat suhu udara dingin.
Editor : Agus Warsudi
udara dingin suhu terendah kota bandung bmkg bandung musim kemarau jelang musim kemarau awal musim kemarau
Artikel Terkait