BANDUNG BARAT, iNews.id - Sejumlah sampel spesimen keramik dan gerabah kuno yang ditemukan warga di sekitar perbukitan Pasir Nagara, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dibawa ke Museum Nasional. Benda-benda kuno tersebut kemudian akan diteliti lebih mendalam.
Pamong Budaya Ahli Muda Subkoordinator Sejarah dan Cagar Budaya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, KBB, Asep Diki mengatakan, sempat membawa sampel barang-barang tersebut ke Museum Sri Baduga Bandung.
"Ada tiga spesimen pecahan keramik yang saya bawa ke kurator di museum Sri Baduga. Tapi mereka merekomendasikannya untuk diteliti oleh ahli keramik di Museum Nasional," terangnya, Senin (30/5/2022).
Sampel benda-benda tersebut seperti yang berbentuk poci keramik, piring keramik, gerabah, dan sebuah botol minum bertulis Herzogthum Nassau. Sebagian poci keramik itu ditemukan dalam bentuk pecahan dan sudah tidak utuh.
Pengambilan sampel penemuan keramik, gerabah, dan alat makan itu untuk memastikan usia dan kaitannya dengan Situs Dipatiukur. Sebab benda-benda tersebut ditemukan tidak jauh dari Situs Dipatiukur di Gunung Lumbung, Cililin.
"Belum bisa menyebutkan nilai sejarahnya, karena harus menunggu hasil penelitian di Museum Nasional," ujarnya.
Hasil penelusuran, botol minum bertulis Herzogthum Nassau telah dimuat Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah. Dalam situs tersebut, botol berbentuk silinder ini dibuat dari bahan keramik untuk tempat air mineral yang dibuat di Jerman.
Mengenai hal itu, dirinya belum bisa memastikan keterkaitannya. Saat ini pihaknya hanya bisa mengimbau warga yang menemukan benda tersebut tetap menjaga baik-baik sampai hasil penelitan sampel di Museum Nasional keluar.
"Barang-barang itu harus dijaga dulu, jangan sampai rusak, hilang, atau dijual. Nanti tindak lanjut ke depannya akan dikabarkan lagi," ucapnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait