BANDUNG, iNews.id - Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Daarut Tauhid, Bandung, Jawa Barat (Jabar) Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym mengungkapkan suasana politik jelang pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 semakin hangat. Pesta demokrasi lima tahunan itu diharapkan tidak memecah belah bangsa, dan harus menjadi sesuatu yang menggembirakan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Jadi pilpres ini harus menjadi sesuatu yang menggembirakan, membahagiakan bagi seluruh masyarakat sebagai proses tanggung jawab masyarakat untuk membuat bangsa menjadi lebih baik . Kayak 17 Agustusan," kata Aa Gym usai menerima kunjungan Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial, di Masjid Daarut Tauhid, Jumat (10/8/2018).
Menurutnya, tahapan Pilpres 2019 harus dimaknai sebagai kompetisi, karena dalam sebuah perlombaan tidak pernah ada istilah saling menjatuhkan. Setiap calon bisa memberikan hal yang baik dan positif tanpa harus mencederai demokrasi serta membuat perpecahan.
"Makanya (pilpres) jangan disebut pertandingan, kalau pertandingan itu kecenderungannya saling memiting, memukul, menjatuhkan, melemahkan bahkan menghancurkan. Tapi kalau perlombaan fastabiqul khoirot. Masing-masing calon berlomba untuk memberikan yang terbaik," ujar Aa Gym.
Aa Gym juga mengimbau masyarakat supaya Pilpres 2019 tidak merusak niat untuk tetap berada di jalan Allah SWT. Jangan sampai ajang Pilpres dijadikan masyarakat untuk mempertontonkan keburukan akhlak. "Jangan sampai menuhankan capres-cawapres (calon presiden-calon wakil presiden). Jangan merusak niat. Jangan gara-gara capres terus lupa salat," katanya.
Seperti diketahui, nama Aa Gym sempat muncul sebagai salah satu kandidat cawapres yang bakal mendampingi Prabowo Subianto. Namun, keputusan politik tersebut berubah dengan memilih Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
Saat ini ada dua bakal capres-cawapres yang sudah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kedua pasangan tersebut yaitu, Joko Widodo-Ma'aruf Amin dengan dukungan sembilan partai politik, antara lain PDIP, Golkar, PKB, Nasdem, PPP, Hanura, Perindo, PSI dan PKPI. Sedangkan, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno didukung empat partai politik yakni Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat.
Editor : Muhammad Saiful Hadi
Artikel Terkait