CIMAHI, iNews.id - Keberadaan Sersan Dua (K) Maria Jacoba Samuel menyita perhatian peserta Press Tour di Pusdikpal Kodiklatad, Cimahi, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021). Prajurit TNI AD berambut pirang itu tampak memberikan perintah kepada siswa-siswi yang tengah membongkar Meriam 76 mm Gunung.
Komando dari Serda Maria diikuti para siswa yang langsung memutilasi delapan bagian besar meriam buatan Yugoslavia tersebut.
Dalam sebuah kesempatan, Serda Maria menceritakan proses kecintaannya pada persenjataan. Semua berawal dari kenangan bersama sang ayah Kolonel (Mar) Purn (Alm) Christian Samuel yang ketika itu berdinas di Kodam Trikora (sekarang Kodam XVII Cenderawasih).
Dia mengungkapkan ketika itu melihat sang ayah tampak gagah ketika membawa senjata.
"Jadi melihat orang tua dengan senjata sebagai seorang penembak. Sejak itu saya mulai sangat tertarik dengan senjata," kata Maria di Pusdikpal Kodiklatad Cimahi Jawa Barat, Kamis (25/3/2021).
Di militer, Maria bertugas sebagai guru militer (gumil). Dia mengaku sudah mendalami meriam itu kurang lebih selama empat tahun sejak dinas di Pusdikpal Kodiklatad Cimahi pada 2016 silam.
Maria diketahui mampu menjinakkan meriam asal Yugoslavia tersebut.
"Jarak tembaknya cukup jauh. Kalau meriam 76 gunung ini jarak tembaknya kurang lebih kalau menggunakan empat butir amunisi itu dengan elevasi 45 derajat bisa mencapai jarak 8.750 meter," kata perempuan kelahiran Jayapura, 9 Januari 1996.
Meski masih terus mendalami meriam 76 mm Gunung milik Satuan Artileri Medan, saat ini dia mengaku ingin mendalami meriam lainnya yakni, 23 mm Zur. Meriam tersebut merupakan milik Satuan Artlieri Pertahanan Udara.
"Kalau untuk senjata berat sendiri saya agak tertarik dengan meriam Zur. Itu meriam milik Artileri Pertahanan Udara," ucapnya.
Dia menceritakan, sebelum masuk TNI AD sudah rajin bolak-balik untuk belajar di Departemen Senjata Pusdikpal Kodiklatad. Setelah dianggap menguasai senjata tertentu, dia kemudian harus menyiapkan paket instruksi dan materi lain untuk mengajar.
"Setelah dirasa cukup mantap kita dilanjutkan untuk menjadi seorang guru militer," kata Maria.
Dia berharap, mereka yang hendak masuk tentara Angkatan Darat bisa antusias untuk masuk satuan kecabangan peralatan yang kini digelutinya. Hal itu karena menurutnya satuan AD banyak dengan kendaraan, senjata, amunisi yang berpatokan pada Pusdikpal.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait