BANDUNG, iNews.id - Bisnis travel terutama shuttle Jakarta-Bandung diprediksi bakal terus membaik, setelah sebelumnya sempat terpuruk pada awal pandemi Covid-19. Saat ini, load factor travel rata-rata di atas 50 persen.
Direktur Utama Lintas Shuttle Ori Setianto mengatakan, optimistis bisnis bakal terus membaik hingga akhir 2020. Hal itu didorong relaksasi ekonomi yang dilakukan pemerintah dan mulai tingginya mobilitas masyarakat.
"Sekarang omset bisnis travel, terutama di Lintas Shuttle sudah mulai membaik, dengan peningkatan omset hingga 50 persen sejak PSBB dibuka. Sebelumnya, pada awal pandemi sempat terpuruk hingga 5 persen," kata Ori.
Menurut dia, saat awal pandemi, revenue bisnis travel hanya mengandalkan kiriman logistik. Sementara pergerakan penumpang nyaris tidak ada. Tetapi saat ini penumpang mulai naik, terutama karyawan dan pebisnis.
Beberapa kebijakan ekonomi yang dilakukan pemerintah, cukup membantu pelaku usaha travel. Termasuk relaksasi kredit kendaraan bermotor. Lintas Shuttle bisa melakukan efisiensi dengan restrukturisasi kredit itu.
"Kami lakukan berbagai efisiensi, tapi tidak mengurangi daya tahan. Memang bisnis sangat terpukul, tapi kami bersyukur tidak sampai terhenti. Kami terus memperluas cabang agar bisnis tetap berjalan. Strategi ini yang akan terus kami kembangkan ke depannya," ujar dia.
Ori menuturkan, pihaknya telah meresmikan pembukaan cabang baru di Grand Wijaya kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Ini menjadi cabang ke-23 Lintas Shuttle. Cabang Blok M akan terhubung dengan Cabang Fatmawati untuk berbagai rute tujuan di Bandung.
"Salah atau cara kami agar tatap survive adalah membuka cabang baru. Ini cara untuk meng-cover market baru di Jakarta Selatan di blok M. Kawasan ini sudah lama jadi kawasan legendaris dan jadi tujuan dari berbagai daerah, terutama Bandung," tutur Ori.
Hingga akhir tahun, pihaknya rencananya akan menambah atau outlet lainnya sehingga nantinya total ada 24 outlet di Jakarta dan Bandung. Strategi ini akan terus dijalankan mengingat persaingan shuttle cukup tinggi.
"Bandung dan Jakarta adalah kota niaga. Bandung adalah kota penyangga Jakarta dan kota terbesar ketiga di Jawa sehingga titik niaga berputar terus. Bisnis kiriman kami juga terus naik karena banyak UMKM Bandung yang melakukan delivery ke Jakarta," kata dia.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait