PURWAKARTA, iNews.id – Perum Jasa Tirta II (PJT II) mengintensifkan penanaman pohon di beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dikelolanya. Penanaman itu sebagai komitmen perusahaan tersebut dalam upaya penyelamatan lingkungan.
Penanaman pohon itu menyasar lahan kritis di Sub DAS Cisarea pada DAS Citarum Kecamatan Pacet dan Ciparaya Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dengan menanam bibit pohon kopi arabika di Desa Nagrak seluas 30 hektare dan Desa Cinaggela seluas 5 hektare Kecamatan Pacet, bibit pohon petai seluas 2 hektare.
Selanjutnya, Jasa Tirta II juga menanam bibit pohon alpukat seluas 1 hektare di Desa Cinanggela, Kecamayan Pacet seluas 2 hektare, serta bibit pohon jati ambon di Desa Pakutandang seluas 3 hektare, Desa Bumiwangi seluas 2 hektare, Desa Serangmekar seluas 2 hektare, Kecamatan Ciparay. Kegiatan konservasi penanaman pohon ini dilakukan dari Bulan Mei hingga Juli 2022.
Penyelamatan Sub DAS Cisarea sebagai bagian DAS Citarum bertujuan meningkatkan daya dukung lahan untuk ketersediaan dan kecukupan Sumber Daya Air, produktivitas lahan kritis serta kepedulian masyarakat akan pentingnya melestarikan lingkungan.
Selain penanaman, Jasa Tirta II juga memelihara pertumbuhan bibit pohon yang ditanam dengan melakukan pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman dengan melibatkan masyarakat. Hal ini guna meningkatkan kemampuan kapasitas dan memberdayakan keikusertaan masyarakat secara partisipatif dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Menghadapi dampak perubahan iklim, kita terus galakkan program konservasi sebagai upaya perlindungan alam dan penyelamatan sumber-sumber air untuk memenuhi kebutuhan irigasi, air baku untuk air minum, pembangkitan tenaga listrik dan lain-lain,” ucap Direktur Operasi dan Pemeliharaan Jasa Tirta II Anton Mardiyono.
Menurutnya, program konservasi merupakan bentuk tanggung jawab sosial Jasa Tirta II dalam upaya menjaga dan mengamankan sumber air untuk mempertahankan kelestariannya. Setiap tahunnya Jasa Tirta II rutin melaksanakan operasi dan pemeliharaan serta konservasi Wilayah Sungai (WS), waduk, bendungan, bendung, dan Daerah Aliran Sungai (DAS).
Adapun jenis kegiatan yang dilaksanakan berupa pengangkatan eceng gondok, pengangkatan lumpur, pembersihan saluran, babadan rumput, program biogas sebagai alternatif Energi Baru Terbarukan (EBT), untuk mencegah pencemaran sungai dan lain-lain. Seluruh kegiatan tersebut diharapkan dapat menjaga kesinambungan air untuk masa depan agar air terus hadir bagi kehidupan manusia.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait