Wabup Bandung Sahrul Gunawan. (Foto: iNews/Saufat Endrawan)

BANDUNG, iNews.id - Hubungan Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan dan Bupati M Dadang Supriatna sedang renggang. Kondisi ini diketahui setelah Sahrul Gunawan mengunggah cuitan di media sosial.

Setelah dua hari sulit dicari keberadaanya, Sahrul Gunawan berhasil ditemui di kantor Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bandung di Kompleks Pemkab Bandung, Jumat (30/7/2021) sore.

Wabup Bandung Sahrul Gunawan mengatakan, kecewa karena banyak tidak dilibatkan, baik dalam penanganan Covid-29, musyawarah perencanaan pembangunan (musrembang), maupun kegiatan-kegiatan pemerintahan lainnya.

Padahal sebagai wakil bupati, kata Sahrul, seharusnya, diberikan porsi untuk berbuat untuk masyarakat. Apalagi dia terpilih sebagai wakil bupati karena dipilih oleh rakyat. Dengan jabatannya itupun Sahrul digaji oleh rakyat.

"Saya ini digaji oleh rakyat. Saya dipilih oleh rakyat. yang harus dipertanggungjawabkan. Jadi saya harus bekerja semaksimal mungkin. Susah senang kita hadapi bersama," kata Wabup Bandung.

"Pasangan itu kan senang dan susah bersama. (tapi) Saya tidak dilibatkan dalam penanganan Covid-19 sama sekali. Hasil musrenbang saya juga tidak tahu. Saya tidak dilibatkan. Selama 90 hari kerja hanya rapat, wartawan, foto-foto. Selebihnya saya gak tau. Ya gak papa. Saya berjalan sendiri aja," katanya.

Sahrul Gunawan menyatakan, salah pilih, jika dirinya dijadikan pasangan dalam Pilkada Kabupaten Bandung 2020 hanya sebagai vote getter atau peraup suara pemilih atau rakyat. 

"Bagi saya sendiri kalau memang menjadikan saya hanya sebagai vote getter dan saya tidak diberdayakan, saya kira salah pilih," ujar mantan artis sinetron dan penyanyi ini.  

Apalagi selama mengikuti kontestasi Pildaka Kabupaten Bandung, tutur Sahrul, dirinya telah mendedikasikan, membulatkan tekad dan niat, meninggalkan apapun yang selama ini digeluti di Jakarta agar bisa berbuat bagi masyarakat Kabupaten Bandung.

"Saya berkeliling, kemudian menangkap aspirasi dan sebagainya. Saya bagikan sembako dengan seadanya (semampunya) saya saja. Ya tentu ada kapasitasnya. Sehingga, saya kira perlu kedewasaan lah," ujar Sahrul.

Dia menuturkan, meski tidak dilibatkan dalam berbagai urusan kepemerintahan, Sahrul tetap maksanakan tugasnya sebatas kewenangan dan kemampuannya. Dia ingin profesional dalam jabatannya sebagai Wakil Bupati Bandung.

Menurut dia, saat ini bukan pentas politik. Pasangan Bedas baru beberapa bulan memimpin Kabupaten Bandung. "Sebetulnya, ya saya sangat mengetahui lah sejauh mana positioning saya (tugas dan wewenang sebagai wakil bupati). Namun saya kira ya, semua pihak harus lebih bisa mengevaluasi dan introspeksi lah. Kira-kira baiknya seperti apa," tuturnya.

Sahrul jujur mengatakan, saat mengunggah cuitan di medsos, ketika itu tengah merasa tidak ada lagi yang bisa dilakukan selain mencari ruang lain untuk mencurahkan kegundahan hatinya. Namun akhirnya Sahrul sadar yang dilakukannya dinilai kurang elok oleh publik. 

"Pada akhirnya saya menyadari bahwa saya harus memiliki sikap yang lebih baik. Mungkin publik melihatnya kurang baik. Ya saya haturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Apalagi di situasi saat ini. Kita harus fokus di penanganan Covid-19," ucap Sahrul.

Kini Sahrul sudah bisa lebih ringan melangkah dan berkiprah untuk masyarakat Kabupaten Bandung. Dia mencoba melakukan hal-hal bermanfaat. Seperti memberi informas-informasi terkait penanganan Covid-19, PPKM level 4 yang sedang diterapkan di Kabupaten Bandung, dan lain-lain. 

"Saya bisa melakukannya dengan cara yang lain. Saya berkeliling seperti ya di sini misalnya mau ada proses penerimaan CPNS. Kemudian juga nanti P3K. Seperti apa teknisnya. Memberikan support kepada masyarakat yang mau melakukan tes dari seleksi ini. Itu yang coba saya pelajari," ujarnya.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network