SUBANG, iNews.id – Kasus pembunuhan pria difabel di Kabupaten Subang, Jawa Barat akhirnya terungkap. Korban Toikin (22) warga Desa Kebon Danas, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, dibunuh dua gadis belia.
Aksi kedua pelaku berinisial TK (16) dan AN (21) tergolong sadistis dengan cara ditusuk sevara berutal menggunakan pisau dapur. Hasil autopsi terdapat 27 luka tusukan senjata tajam pada tubuh korban.
Kasus ini terungkap dari penemuan jasad korban yang ditemukan bersimbah darah tertelungkup di pematang sawah di Jalan Pertamina, Dusun Cemara, Desa Kalentambo, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, pada Sabtu 25 Januari 2025 pukul 22.00 WIB lalu. Kedua pelaku berhasil ditangkap pada Rabu 29 Januari 2025 di wilayah Kecamatan Pusakajaya, Subang.
Kapolres Subang Ariek Indra Sentanu menuturkan, peristiwa berdarah yang dilakukan dua gadis asal Subang tersebut bermula, saat korban diajak bertemu oleh pelaku.
Pelaku sebelumnya menjajikan bertemu pada 20 Januari 2025. Namun gagal. Hingga akhirnya pada 25 Januari 2025 pelaku menjemput pria penyandang disabilitas itu ke rumahnya. Lalu diajak jalan-jalan ke laut Patimban. Kemudian berhenti untuk beristirahat di sekitaran Jalan Pertamina atau lokasi tempat kejadian perkara (TKP).
"Ketiganya terlibat cekcok hingga akhirnya terjadi perkelahian. Pelaku AN kemudian mengambil pisau di dalam jok motor. Sedangkan pelaku TK mengambil pisau di pinggang. AN menusuk korban di sekitar leher medekati kepala dua kali. Sementara pelaku lainnya (inisial TK) menusuk bagian punggung korban," ungkap Ariek, Jumat (31/1/2025).
Setelah korban tersungkur, ke dua pelaku meninggalkan korban dalam kondisi sekarat. Mereka langsung pulang ke rumah. Namun di tengah perjalanan pulang, kedua pelaku memutuskan berputar balik dan kembali ke TKP. Mereka ingin memastikan korban tewas.
Setelah kembali ke TKP, kedua gadis pelaku pembunuhan itu melihat tangan korban masih bergerak. Keduanya kemudian melakukan kembali penusukan. Setelah korban benar-benar meninggal, pelaku kembali pergi meninggalkan korban.
"Hasil autopsi dan olah TKP terdapat 27 tusukan pada tubuh korban. Adapun pelaku mencoba menghilangkan barang bukti seperti HP korban, pisau dan jaket dengan dibuang ke area persawahan, sumur dan sungai,"ujar Ariek.
Ariek menyebut, motif pembunuhan dilatar belakangi cemburu. Ada hubungan percintaan di antara mereka bertiga. "Terkait hubungan mendetail ketiganya, termasuk dugaan hubungan sesama jenis atau lain-lain masih dalam penyelidikan lebih lanjut," kata kapolres.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait